TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Nigeria Olugbenga Ashiru berkunjung ke Indonesia pada 24–27 Juli 2013. Selama di Indonesia, Ashiru melakukan pertemuan Sidang Komisi Bersama RI–Nigeria yang pertama. Dia juga dijadwalkan mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian RI di Sentul, Bogor.
Ashiru menghadiri Sidang Komisi Bersama (SKB) Pertama RI-Nigeria yang dipimpin bersama Menlu Indonesia Marty M. Natalegawa di Kementerian Luar Negeri hari ini, Kamis, 25 Juli 2013.
Dalam pertemuan itu, dibahas tindak lanjut komitmen bilateral yang disepakati saat kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Nigeria pada tanggal 2-3 Februari 2013. Komitmen tersebut mencakup penguatan hubungan bilateral RI–Nigeria dalam berbagai bidang, termasuk politik dan keamanan, perdagangan, investasi, kerjasama teknik, dan kerjasama sosial budaya. Kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai berbagai berbagai isu kawasan dan global.
Hubungan bilateral RI-Nigeria di bidang politik terus mengalami penguatan, terutama dalam beberapa tahun terakhir, seperti tercermin dari pertukaran kunjungan pejabat tinggi kedua negara, serta saling dukung di berbagai forum internasional.
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, direncanakan mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada November 2013 sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Nigeria pada Februari 2013.
Nigeria merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia di Afrika. Indonesia juga merupakan mitra dagang terbesar Nigeria di ASEAN. Nilai perdagangan RI-Nigeria dalam beberapa tahun terakhir menunjukan peningkatan, dengan total perdagangan tahun 2012 berjumlah USD 3,18 miliar, meningkat 50% dibanding tahun 2011, yakni USD 2,09 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke Nigeria di antaranya minyak dan lemak nabati, produk kertas, farmasi, sabun, dan elektronik. Sebaliknya, ekspor utama Nigeria adalah produk minyak, kapas, dan bahan baku kulit. Di bidang investasi, tercatat belasan perusahaan Indonesia telah melakukan investasi di Nigeria dalam berbagai bidang, seperti makanan, CPO, farmasi, dan garmen.
Hubungan bilateral RI-Nigeria sudah berlangsung sejak 1965 yang ditandai dengan pembukaan hubungan diplomatik sekaligus pembukaan Kedutan Besar RI di Lagos. Hubungan kedua negara semakin erat dengan pembukaan Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta pada 1976. Pada 2008, Kedutaan Besar RI di Nigeria pindah ke Ibukota Nigeria yang baru, Abuja.
NATALIA SANTI