TEMPO.CO, Jakarta: Seorang anggota Pasukan Pengaman Presiden, Kopral Satu Iwan Sasabone, menjalani sidang disiplin lantaran menodongkan pisaunya kepada seorang sopir taksi. "Koptu Sosobone langsung kami cabut dari tugasnya untuk menjalani sidang," kata Asisten Intelijen Paspampres Kolonel Edmil Nurjamil saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Juli 2013.
Saat ini, lanjut Edmil, kesatuannya belum memutuskan sanksi apa yang akan diberikan kepada Sasobone. Jika nanti pelanggarannya dinilai berat, tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan ditahan.
Insiden yang melibatkan Sasabone itu terjadi Jumat lalu di Jalan M.H. Thamrin. Prajurit itu menghentikan sepeda motornya di badan jalan untuk menjawab panggilan telepon. Sebuah taksi yang ada di belakangnya terhalang oleh sepeda motor Sasabone. "Pengemudi taksi memaki Koptu Sosobone," kata Edmil.
Karena tidak merasa berasalah, Sasabone menghampiri taksi itu. Terjadilah pertengkaran mulut. Sasabone kemudian menendang sopir taksi yang masih duduk di belakang kemudi. Namun tendangan itu hanya mengenai jendela. Prajurit itu menjadi naik pitam dan mengeluarkan pisau dari balik bajunya. Pada saat itulah penumpang taksi memotret Sasabone menggunakan telepon genggam.
Menyadari ada yang memotretnya, kemarahan Sasabone beralih kepada penumpang taksi. Dia meminta foto itu dihapus. Sopir taksi buru-buru menginjak pedal gas untuk melarikan diri. "Mereka kemudian masuk markas Komando Strategi Angkatan Darat," tutur Edmil.
Agar kejadian ini tak terulang kembali, Edmil mengatakan, pimpinan TNI akan terus membina seluruh anggotanya. Pembinaan ini dilakukan stiap apel agar prajurit mampu mengontrol emosi. Pengawasan kedisiplinan pun akan diperketat. "Ini dilakukan untuk menjaga nama baik kesatuan," ucapnya.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Baca juga:
Datangkan 1.000 Bus, Jokowi Ditanya DPRD
Ini Alasan Ahok Dilaporkan ke Polisi
Polisi Dituding Tak Merespon Laporan FPI Depok
Saran Pengamat Transportasi untuk Jokowi
Membahayakan, 18 Bus Metromini Dilarang Beroperasi
Kepergok Polisi, Pencuri Motor Tewas Ditembak
Pengamat Nilai 1.000 Bus Jakarta Kurang
Polisi Tertembak Dilarikan ke RS Kramat Jati