TEMPO.CO, Jember - Acara tahunan Jember Fashion Carnaval (JFC) dimulai hari ini, Selasa, 20 Agustus 2013. Acara JFC ke-12 dimulai dengan kegiatan melukis model dan busana JFC atau Painting Exhibition di sisi utara Alun-alun Kota Jember. "Tahun ini, kami ingin JFC tidak hanya jadi 'surganya fotografer', tetapi juga menjadi 'surganya pelukis'," kata pengagas JFC, Dynand Fariz.
Kegiatan melukis dibagi menjadi dua sesi, yakni melukis di atas kanvas (painting on canvas) dan melukis di kaus (painting on T-shirt). Panitia sudah menyiapkan 10 talent atau model dengan busana khas JFC.
Sejak pukul 11.30, sebanyak 46 pelukis mendaftar dan mulai mengikuti acara itu. Para pelukis kebanyakan adalah warga Kabupaten Jember. Mereka melukis di atas kanvas berukuran 60 x 80 sentimeter, 70 x 90 cm, dan 80 x 120 cm. Ada juga yang melukis di atas kaus yang sudah disediakan panitia.
Tiara, seorang pelukis, senang mengikuti acara tersebut. "Acara ini menambah inspirasi dan obyek lukisan saya," kata mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember itu.
Sore ini juga akan digelar workshop painting on T-shirt gratis bagi anak-anak muda. Untuk acara workshop itu, panitia JFC menghadirkan Iskandar Surya Putra, pelukis dari Bogor, sebagai pengampu. Fariz mengatakan, tujuan workshop itu untuk memberikan pembelajaran bagi generasi muda yang berminat belajar melukis. "Diharapkan mereka bisa mengembangkan keahliannya bahkan menjadikan sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan."
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara JFC ke-12 ini digelar selama lima hari hingga tanggal 25 Agustus 2013. Karnaval mode ala Jember itu memang mengambil konsep karnaval Rio de Janeiro, Brasil. Menjadi unik karena baju atau busana yang digunakan merupakan karya peserta sendiri, bukan karya desainer terkenal seperti di Rio. Para peserta karnaval itu adalah desainer sekaligus model yang memperagakan karya mereka kepada publik. Peserta karnaval berasal dari beragam profesi, seperti masyarakat umum, pegawai swasta, pegawai BUMN, anak sekolah, TNI, mahasiswa, hingga narapidana.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Baca juga:
Suap Hakim, KPK Periksa Pejabat Kota Bandung
Keterlibatan Petinggi Kernel Singapura Ditelusuri
Dada Diperiksa KPK sebagai Tersangka
Bandung Tawarkan Bantuan Hukum untuk Edi Siswadi
