Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Badut McDonald's di Rumah Joko Pekik  

Editor

Kurniawan

image-gnews
TEMPO/Nita Dian
TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Cobalah Anda mampir ke rumah Djoko Pekik, seniman yang dijuluki "Pelukis 1 Miliar" karena harga lukisannya yang mahal. Anda akan disambut sebuah patung badut McDonald’s meringis di lorong pintu masuk rumah. Patung setinggi dua meter itu membuka kedua tangannya seakan menyapa semua orang yang datang.

Tapi ini bukan patung badut mulus yang lazim dipajang di gerai makanan cepat saji McDonald’s. Bintik-bintik hitam menyebar di sekujur tubuhnya. Jamur menyembul pada kulitnya dan catnya sudah memudar dan mengelupas. Sebuah keranjang sampah plastik berada persis di bawah ikon waralaba perusahaan Amerika Serikat itu. Patung sejenis juga ada di balik tempat parkir mobil. Badut itu menghadap ruangan penyimpanan gamelan.

Patung-patung badut itu jadi mainan cucu-cucu Pekik. Pelukis "Berburu Celeng" itu punya delapan anak dan 17 cucu. Cucunya ada yang sudah duduk di bangku sekolah dasar. Bocah-bocah itu sering bertandang ke rumah sang kakek. Belasan cucunya, kata Pekik, suka berlarian di sekitar rumahnya sembari melempari dua badut itu dengan kerikil. Pekik sengaja mengajak cucunya untuk melempari badut itu. “Biar mereka nggak suka makan produk kapitalis,” kata dia pada Kamis sore, 12 September 2013.

Rumah Pekik terletak di Dusun Sembungan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul. Hutan bambu ampel dan bambu cluring mengelilingi rumah pelukis kawakan itu. Pohon melinjo, mahoni, dan trembesi tumbuh rimbun di sana.

Menurut Pekik, dua patung badut McDonald’s itu dapatkan dari seorang pematung di Yogyakarta. Ia membeli keduanya sewaktu ada acara Biennale Yogyakarta pada 2009. Waktu itu seniman memamerkan badut McDonald’s yang penuh coretan di halaman Taman Budaya Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Pekik, ada sekitar 50 patung badut McDonald’s yang dipamerkan pada saat itu. Pekik membeli patung yang masih bersih dengan cat asli. Patung itu berbahan cor semen. Harga dua patung itu Rp 15 juta.

Dia meletakkan satu patung di lorong gerbang masuk. Pekik ingin menyambut setiap tamu yang datang melalui badut McDonald’s dengan tangan yang membuka. Badut itu seperti ingin mengucapkan selamat datang.

Anggota sanggar Bumi Tarung itu kerap mendapat pertanyaan dari para tamu yang bertandang ke rumahnya. Para tamu heran dengan keberadaan badut itu. “Mereka bertanya ke saya, 'Apa kamu jualan McD?'," kata Pekik.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.