Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Performing Arts Market Digelar November  

image-gnews
Tarian Malam arahan Koreografer Ery Mefri ini bercerita tentang keteguhan jiwa manusia dalam menghadapi efek buruk bencana alam yang terinspirasi oleh gempa yang mengguncang kota Padang tahun 2009. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tarian Malam arahan Koreografer Ery Mefri ini bercerita tentang keteguhan jiwa manusia dalam menghadapi efek buruk bencana alam yang terinspirasi oleh gempa yang mengguncang kota Padang tahun 2009. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Performing Arts Market (IPAM) akan digelar 13 November hingga 16 November 2013. Penyelenggaraan keenam kalinya ini akan mempromosikan karya seniman Indonesia untuk tampil di panggung dalam dan luar negeri.

IPAM menjadi pasar seni pertunjukan Indonesia yang menghadirkan karya kontemporer terbaik Indonesia secara live di hadapan pembeli potensial, yakni pengelola festival dan gedung pertunjukan internasional papan atas yang sanggup membiayai pentas seni pertunjukan Indonesia dengan harga standar internasional. Jadi nantinya ada arus penghasilan bagi seniman Indonesia. Kali ini IPAM tampil dengan format butik yang berkonsentrasi pada potensi pentas kontemporer dan berdaya saing di pasar internasional.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, sudah saatnya dibangun dan diciptakan kembali pasar seni pertunjukan nasional. "IPAM akan mempertemukan seniman terbaik Indonesia dengan pengelola festival dan pusat kesenian terpenting di Indonesia," katanya.

IPAM juga akan mengarahkan ekspor seni pertunjukan Indonesia ke festival, fringe festival, dan gedung kesenian terpenting dunia. "Fringe festival yang cukup bergengsi seperti Edinburgh Festival dan Adelaide Fringe Festival," kata konsultan IPAM 2013, Andrew Ross, asal Australia di Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona, Senin, 28 Oktober 2013.

Pencapaian IPAM kali ini memposisikan Indonesia dalam kegiatan kesenian kontemporer mainstream dunia dan menghindari praktek perjalanan seni pertunjukan Indonesia yang selama ini seolah hanya menjadi pelengkap pariwisata, promosi perdagangan, konferensi, dan nonkonferensi. IPAM digelar sejak 2005 dan sempat terhenti pada 2009, lalu dilanjutkan kembali pada tahun ini. (Baca: Indonesian Performing Arts di Solo)

Menurut Andrew, pertunjukan seni Indonesia tidak ada di Singapura dan Australia. "Saya hanya melihat pertunjukan seni Indonesia pada acara pariwisata atau budaya. Namun bukan pertunjukan seni spesifik yang ada di gedung mainstream dunia," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan Indonesia tidak pernah terbahas, padahal Indonesia menjadi negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. "Kami mau mempromosikan Indonesia sebagai negara kreatif dan negara demokratis yang memiliki kebudayaan tertinggi di dunia, bukan negara eksotik atau kaya dengan folklor."

Ross yakin Indonesia bisa mendapat tempat dalam seni dunia. Nantinya, seniman Indonesia yang berpengaruh di dunia internasional bisa mendukung kegiatan kesenian di Indonesia.

Delegasi asing yang akan datang ke ajang IPAM di antaranya dari Australia, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Polandia, dan Singapura.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
Piyu Bantah Istrinya Tabrak Rumah Adiguna
Perusakan Rumah Adiguna, Ini Jawaban Piyu Soal 'F'
Perusakan Rumah Adiguna, Piyu Gelar Jumpa Pers
Mercy yang Digunakan F untuk Menabrak Milik Adiguna
Foto Madonna tanpa Busana Akan Dilelang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.