TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 18 rumah toko di kawasan pusat bisnis Pacific Megah Raya Dupak, Surabaya, terbakar. Hingga delapan jam sejak kebakaran pagi tadi, api belum berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran. Masih terlihat kobaran api di lantai tiga jajaran ruko tersebut.
Saking beratnya proses evakuasi dan pemadaman, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Chandra Oratmangun sempat pingsan karena menghirup asap yang pekat. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini segera mengambil alih pimpinan pemadaman. Mengenakan helm hitam, Risma berteriak-teriak dengan toa mengomando pasukan pemadam. “Ayo, jangan diam saja!” teriak Risma kepada anggota pemadam, Senin, 4 November 2013.
Petugas pemadam kebakaran mengaku kesulitan memadamkan api lantaran semua ruko masih dalam kondisi terkunci. Petugas harus menggunakan mobil tangga untuk memadamkan api. Kepulan asap hitam terus membumbung tinggi. "Kami akan tetap berusaha dan bertahan untuk memadamkan api," kata Chandra Oratmangun, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Surabaya, di lokasi kejadian.
Menurut Chandra, sebanyak 30 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, 22 mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Surabaya dan sisanya Unit PMK dari Gresik dan Sidoarjo. Selain pintu-pintu ruko yang terkunci, banyaknya barang di depan pintu ruko juga menghalangi petugas.
Ruko yang di dalamnya terdapat banyak barang plastik ini membuat api yang sudah terlihat padam kembali muncul begitu terkena tiupan angin. "Pintu masuk ruko terhalang barang-barang serta pintu yang terkunci. Kami kesulitan," ujar Chandra.
Baca Juga:
Kebakaran ini berawal dari Ruko Sentosa yang menjual sparepart kendaraan. Api merembet dan membakar ruko-ruko di sebelahnya.
NURUL CHUMAIDAH