TEMPO.CO, Madiun - Sartono, 77 tahun, pencipta lagu Hymne Guru, tetap hidup dalam kesederhaan. Lelaki renta yang tinggal di rumah berdinding kayu di Jalan Halmahera Nomor 98 Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, juga sudah pikun. "Bapak susah mengingat lagi lagunya," ujar Ignatia Damijati, 63 tahun, istri Sartono, Senin, 25 November 2013.
Kepikunan mulai dialami Sartono sejak tiga tahun terakhir. Kini dia tidak bisa lagi memainkan alat musik dan sulit diajak berkomunikasi. Bahkan, untuk makan sehari-hari, Sartono harus dilayani keluarganya. Meski demikian, kondisi fisiknya masih sehat.
Pada Hari Guru Nasional, 25 November 2013, para pendidik di Kota Madiun tetap melantunkan Hymne Guru saat upacara. Damijati mengisahkan, hasil karya suaminya pada 1980 itu terinspirasi oleh perjuangan seorang guru di Madiun yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Dengan minimnya penghasilan, guru tersebut masih harus menanggung beban hidup keluarganya.
"Saya bercerita ke suami, kalau ada teman guru yang harus menjual pakaian ke Pasar Puntuk (pasar khusus barang bekas di Kota Madiun) untuk menambah biaya hidup," ujar Damijati, pensiunan guru Sekolah Dasar Negeri Klegen III, Kota Madiun.
Pada 1980, Damijati mengungkapkan, pemerintah menggelar lomba cipta karya lagu dengan tema guru. Sartono tertarik mengikuti. Setelah lagu jadi dan dikirim ke panitia nasional, karyanya terpilih menjadi juara I. Kala itu, ia mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 400 ribu.
Setelah itu, Sartono tidak lagi mendapatkan perhatian pemerintah. Sejumlah pejabat maupun akademisi baru menyinggahi kediaman pasangan yang tidak dikarunai keturunan itu pada 2010, seperti Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Surabaya, dan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga, Kota Madiun, Suyoto, mengapresiasi karya Sartono. Namun, secara kedinasan, ia mengaku tidak pernah memberikan uang santunan. "Karena tidak ada posnya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Mungkin masuk ke dana bantuan sosial yang masuk ke satuan kerja lain," ujar dia.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca juga:
TKI Dapat Warisan Rp 9,5 Miliar dari Majikannya
Singapura Turut Bantu Australia Sadap Indonesia
Aburizal Bakrie Menjawab Soal Operasi Dagu
Begini Peran Singapura dalam Penyadapan Australia
Aburizal Bakrie Jadi Cawapres Jokowi?
Dimonopoli, Bandara di Indonesia Jadi Salah Urus