TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pemilihan umum, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani meminta seluruh kader partai "berjualan". Puan mengatakan seluruh kader diminta untuk mengambil suara rakyat di pemilihan legislatif maupun presiden pada 2014.
"Sinergi antar-kader juga penting agar berhasil 'menjual' di pileg dan pilpres," kata Puan ketika ditemui seusai pembukaan rapat fraksi PDI Perjuangan, Senin, 9 Desember 2013.
Puan mengatakan kader tak perlu khawatir kekurangan cara untuk mempropagandakan partai (Baca juga: Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden). Para anggota Fraksi PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat bersinergi dengan Mega Institute membuat kebijakan dan program yang akan ditampilkan di depan publik. Apalagi, kata Puan, PDI Perjuangan dikenal sebagai partai yang konsisten di hadapan publik.
"Konsisten mengawal kebijakan pemerintah tanpa harus masuk menduduki posisi di kabinet," kata Puan. Dia mengatakan, PDI Perjuangan akan terus mengawasi kebijakan pemerintah yang tidak tepat. Namun, kalau ada program pemerintah yang pro-rakyat, kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, partai akan terus mendukung.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengatakan telah berkeliling dan mengadakan pertemuan di daerah-daerah. Tujuan pertemuan itu, tuturnya, adalah untuk memberikan panduan dan imbauan tentang cara bersikap dan menyampaikan program yang baik di depan masyarakat. Mega mengimbau kader untuk menekankan ke masyarakat tentang perlunya trisakti, yakni berdikari di bidang politik, ekonomi, dan budaya.
Namun, Mega mengakui kadang arahan dan imbauan tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan. "Hal-hal yang terjadi kadang berbanding terbalik dengan yang kami inginkan," kata Mega. Dia mengatakan masih ada kader partai yang terkena masalah sehingga menimbulkan pandangan buruk masyarakat. Untuk itu, ujar dia, partai terus menyiapkan calon-calon pemimpin terbaik yang akan terjun di tengah rakyat.
SUNDARI
Terpopuler
Artijo, Hakim 'Killer' di Mata Koruptor
Kerusuhan Pecah di Little India Singapura
Ini Koleksi Vila Para Jenderal di Citamiang
Ini yang Membuat Mandela Kagum pada Fidel Castro
Kronologi Kerusuhan di Little India, Singapura
Kerusuhan Pertama dalam Sejarah Singapura
Deklarasi Capres di Surabaya, Yusril Jadi Gus Yim
Ini Anggaran Gedung Baru KPK
Nelson Mandela dan Tiga Wanita di Sekitarnya
Surga Korupsi, 756 Koruptor Cuma Divonis 2-5 Tahun