TEMPO.CO, Jakarta - Penulis novel berlatar sejarah, Langit Kresna Hariadi membuka rahasianya dalam membuat novel yang memikat kepada puluhan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. "Gunakan seluruh pancaindra untuk reportase. Agar tulisan memiliki ruh," katanya.
Langit mengatakan, sebuah cerita membutuhkan imajinasi penulis, dramatisasi, dan konflik untuk menghidupkan suasana dan cerita yang disusun. Para mahasiswa pun diajak disiplin menulis setiap hari berdasarkan ide besarnya. Jika setiap hari menulis dua halaman, novel siap didistribusikan hanya dalam tempo enam bulan.
Bekas penyiar radio ini memotivasi mahasiswa agar rajin dan berfokus menyelesaikan novel. Menurutnya, menulis novel harus dilatih setiap saat. "Menulis bukan bakat, tapi bisa dilatih dan dipelajari," katanya."Menulis itu ibarat menjadi pekerja dan bos sendiri."
Langit sendiri mengaku membuat 10 lembar tulisan novel setiap hari. Menulis novel lebih santai karena bisa dilakukan di rumah dan bisa terus berinteraksi dengan keluarga.
Adapun novel sejarah membuat para pelajar dan mahasiswa mudah mempelajari sejarah. Kemasan dan tulisan harus dibuat memikat anak muda.
Langit terkenal lewat novel roman Gajah Mada. Beberapa novel karya Langit lainnya antara lain: Candi Murca dan Perang Paregrek. Novel terbarunya berjudul Teror yang menceritakan aksi terorisme di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
EKO WIDIANTO