Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Macan Putih Banyuwangi Terancam Punah  

image-gnews
Situs Macan Putih. TEMPO/Ika Ningtyas
Situs Macan Putih. TEMPO/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sri Margana, mengatakan situs Macan Putih di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tergolong sebagai situs yang paling terancam kepunahannya. "Berdasarkan kriteria heritage internasional, situs Macan Putih paling terancam," kata dia di Banyuwangi, Rabu, 15 Januari 2013.

Menurut Sri Margana, situs bekas ibu kota Kerajaan Blambangan tahun 1655-1691 itu mengalami kerusakan parah akibat penjarahan oleh penduduk saat dilanda paceklik pada 1970.

Penggalian ilegal secara masif kembali terjadi pada rentang 1999-2005. Bahkan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi belum menetapkan situs di Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, itu sebagai cagar budaya. Akibatnya, penjarahan tetap bisa terjadi tanpa adanya sanksi hukum terhadap pelaku. Akibat penjarahan, sebagian besar situs Macan Putih kini hanya menyisakan struktur pondasi.

Sri Margana menjelaskan, situs itu memiliki nilai yang penting dalam kaitan dengan masa klasik di Indonesia. Situs Macan Putih dapat memecah kebuntuan untuk mengungkap pola permukiman penduduk kota beragama Hindu di Nusantara.

Situs Trowulan, kata dia, memang menjadi situs masa klasik yang terlengkap. Namun beberapa arkeolog belum bisa mengungkap secara jelas perihal pola permukiman penduduknya pada masa itu.

Desa Macan Putih merupakan wilayah ibu kota Kerajaan Blambangan saat dipimpin Prabu Tawang Alun pada kurun waktu 1655-1691 Masehi. Kerajaan Blambangan berdiri pada abad ke-13 dan runtuh pada abad ke-18. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa dan daerah pertama yang menganut Islam.

Tim arkeolog dan sejarawan UGM pada akhir 2012 lalu melakukan survei dan pemetaan terhadap situs tersebut. Tim berhasil mengidentifikasi struktur batu bata yang diduga kuat adalah tembok ibu kota kerajaan yang memiliki luas 2,5 kilometer persegi. Di titik yang lain, tim menemukan bekas kanal yang diduga sebagai tempat menyucikan diri.

Temuan penting lainnya adalah lokasi yang diduga pernah menjadi tempat ngaben Raja Tawang Alun beserta 260 perempuan yang ikut sati.

Menurut Sri Margana, sati ini merupakan yang terbesar di Nusantara, bahkan di India sekalipun yang menjadi tempat lahirnya agama Hindu. "Ini menjadi potensi wisata sejarah yang luar biasa," kata penulis buku Ujung Timur Jawa 1763-1813: Perebutan Hegemoni Blambangan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim peneliti juga menemukan tulang hewan, fragmen keramik dari Eropa dan Cina, serta berbagai gerabah. Bentuk litografi tertua tentang istana Macan Putih adalah sebuah lukisan reruntuhan Candi Macan Putih yang dilukis pada 1802 oleh litografer Eropa, Nicolaus Engelhard.

Litografi lainnya, dibuat pada 1850, adalah koleksi asisten residen Banyuwangi. Kemudian pada 1859, Johannes Muller, seorang ahli farmasi dari Jerman juga melukis Candi Macan Putih. Laporan mengenai candi ini juga ditulis oleh Dr Frederick Epp pada 1849-1850.

Dari bukti litografi dan laporan-laporan tersebut, Sri Margana menduga Candi Macan Putih memiliki kemiripan dengan Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah. Kedua candi ini dikatakan mirip karena bentuk Candi Macan Putih berbentuk piramida dan terdapat patung kura-kura di depan candi. Bedanya, Candi Sukuh terbuat dari batu andesit. Sedangkan Candi Macan Putih terbuat dari batu bata.

Dengan adanya kemiripan ini, Sri Margana memprediksi agama Hindu yang dianut penduduk Macan Putih pada abad ke-17 memiliki aliran yang sama dengan penduduk yang membangun Candi Sukuh di Karanganyar.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Setyo Puguh mengatakan penelitian situs Macan Putih belum berlanjut karena Pemerintah Banyuwangi masih berfokus menggali potensi sektor pariwisata lainnya. Namun DPRD Banyuwangi telah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Cagar Budaya yang diharapkan selesai tahun ini. "Kalau perda ini disahkan, kami bisa menetapkan situs Macan Putih sebagai cagar budaya," kata dia.

IKA NINGTYAS

Terhangat:

Banjir Jakarta | Anas Ditahan | Ariel Sharon | Terbang dari Halim

Terpopuler:
Anas Urbaningrum Ditahan, Dosen Unair Meminta Maaf
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar 
Ini Sebab Jakarta Utara Relatif Bebas Banjir
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY
Sel Anas Urbaningrum Terpisah, Apa Alasan KPK?

Kata Istrinya, Anas Urbaningrum Sedang Tirakat

Berapa Persisnya Harta Adik Atut?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.


27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS
27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.


Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA
Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.