TEMPO.CO, Jakarta - Sampah DKI Jakarta terus menggunung. Pada musim kemarau saja jumlahnya bisa mencapai 6 ribu ton per bulannya. Setiap hari, truk sampah DKI harus mengangkut 180-200 ton sampah. Namun di musim penghujan seperti sekarang ini, jelas sampah DKI kian menggunung.
Berapa sampah DKI Jakarta di musim hujan? Pemerintah DKI Jakarta pernah menyebutkan pada musim hujan setiap hari ada 240-280 ton sampah. Itu berarti dalam sebulan sampah di DKI bisa hampir 9.000 ton per bulan.
Sampah-sampah itu 90 persen berasal dari rumah tangga, pasar, sekitar aliran sungai dan waduk. Sekitar 10 persen dari alam seperti daun dan ranting pohon. DKI memiliki 41 sistem sungai dari 141 sungai di DKI Jakarta. Sebanyak 13 sungai besar semua bermuara di Jakarta Utara. Jumlah sampah yang menjadi jangkauan Dinas Kebersihan mencapai 663,59 hektare. DKI memiliki 76 waduk dan situ, 15 di antaranya di Jakarta Utara, 12 di Jakarta Barat, tiga di Jakarta Pusat, 30 di Jakarta Timur, dan 16 di Jakarta Selatan.
Sampah dari kali, danau atau waduk diangkut menggunakan truk sampah. Sampah itu dikumpulkan ke tempat pembuangan sampah sementara di Kali Angke, Spillway Pluit, Pintu Air Manggarai, dan Kali Sunter (Perintis Kemerdekaan). Sampah-sampah ini kemudian diangkut ke Bantar Gebang. Bantar Gebang sendiri hanya memiliki kapasitas sekitar 6.000 ton sampah per hari. Kapasitas normal Bantar Gebang sendiri sebenarnya 3.000 ton per hari. (baca:Jokowi: Jakarta Kekurangan Truk Sampah)
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Ruhut: 100 jika Anas Urbaningrum Mau Buka-bukaan
Rudi Menangkan Bhatoegana, Kawan SMA Ibas Komplain
Ruhut: Potong Leher Saya jika Ibas Korupsi!