TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara XII mencatatkan kenaikan laba bersih Rp 12 miliar. Pada 2013, laba bersih perseroan sebesar Rp 140 miliar, naik ketimbang pada 2012 sebesar Rp 128 miliar. Sekretaris Perusahaan PTPN XII Herry Purwanto mengatakan komoditas karet berkontribusi paling besar menyumbang pendapatan perseroan.
"Sesuai RKAP tahun 2014, kami menargetkan laba bersih turun menjadi Rp 138 miliar," ujarnya saat ditemui di kantor pusat PTPN XII, Selasa, 25 Maret 2014. Penurunan laba bersih pada 2014 dipicu membengkaknya beban biaya operasional pembangunan Pabrik Gula Glenmore yang direncanakan beroperasi Agustus 2015.
Pada 2013, perseroan mencatatkan total pendapatan Rp 1,159 triliun, naik dibanding tahun 2012 sebesar Rp 1,130 triliun. Adapun target pendapatan pada 2014 sebesar Rp 1,416 triliun.
Selain karet yang berkontribusi 32 persen menyumbang pendapatan, ada pula aneka kayu yang menyumbang 26 persen, tebu 15 persen, kopi arabika 6 persen, kopi robusta 5 persen, teh 0,6 persen dan komoditas hortikultura lainnya 20 persen. Sedangkan komoditas cokelat masih merugi. "Cokelat belum memberikan kontribusi pendapatan. Banyak tanaman terserang penyakit dan sudah tua."
PTPN XII akan memperluas area kebun tanaman yang menghasilkan seperti karet serta kopi arabika dan robusta. Lahan tanam kakao edel, kakao bulk, dan teh akan diperkecil. Alasannya, kata Herry, perseroan menyesuaikan diri dengan jumlah permintaan dan fluktuasi harga komoditas.
Merujuk pada data RUPS tahun 2014, perseroan mencatatkan produksi karet pada 2013 sebesar 11.765 ton, kopi arabika 1.451 ton, kopi robusta 3.208 ton, teh 2.428 ton, kakao edel 268 ton, dan kakao bulk 2.087 ton. Saat ini PTPN XII menguasai area hak guna usaha seluas 80.736 hektare. Dari total luas itu, 61.834 hektare merupakan lahan yang diusahakan.
DIANANTA P. SUMEDI
Terpopuler:
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370