TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin berjanji akan mengganti dana nasabah korban pembobolan dengan cara pengopian data kartu debitnya (skimming). “Uang nasabah yang terkena skim, akan kita ganti dalam 14 hari,” kata Budi melalui akun Twitter-nya, Selasa malam, 13 Mei 2014.
Dalam akun Twitter-nya, @BudiGSadikin, Budi menjelaskan seputar pemblokiran 2.000-an kartu debit anjungan tunai mandiri (ATM) milik nasabah Bank Mandiri belakangan ini. Langkah itu diambil sebagai upaya preventif mengamankan dana nasabah. (Baca: Blokir Kartu ATM Bank Mandiri Cuma di Jakarta)
Lebih lanjut Budi menjelaskan ada dua model kejahatan perbankan yang kerap terjadi. Di antaranya kejahatan via electronic data capture (EDC) di bank swasta maupun asing dan kejahatan via ATM luar negeri. Kejahatan ini rawan terjadi di beberapa bank besar yang memiliki banyak nasabah, termasuk Bank Mandiri.
Pada Sabtu pekan lalu, sebuah bank swasta besar menginfokan kepada Bank Mandiri ihwal tindakan skimming nasabah bank tersebut. “Dan ditarik dari Kanada Jumat malam,” cuit Budi. (Baca: Hindari Pembobolan, Ini Tip Aman Gunakan ATM)
Akhirnya, kata Budi, pihak Bank Mandiri melalukan pengecekan ke seluruh akun rekening nasabah. Saat itu diketahui sebanyak 1.214 nasabah teridentifikasi menjadi korban skimming. Karena itu, demi keamanan nasabah, Bank Mandiri proaktif memblokir rekening nasabah tersebut. “Dan meminta mrk ganti kartu baru tanpa biaya.”
Kemudian, pada Ahad, bank pelat merah tersebut melakukan analisis lebih mendalam untuk menemukan common point of compromise pada kartu hasil skimming. Alhasil, diperoleh data sebanyak enam ATM yang kemungkinan besar dipasangi skimmer.
Selain itu, didapat informasi lebih dari 10 ribu nasabah juga pernah tarik tunai di ATM tersebut. “Sampai saat ini sekitar seratusan nasabah dengan volume ratusan juta sudah confirm di-skim dan sudah komplain ke kita,” cuit Budi lagi.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM