TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Nixon L.P. Napitupulu memastikan pemblokiran kartu debit anjungan tunai mandiri (ATM) nasabahnya hanya dilakukan di DKI Jakarta. Kartu debit di kawasan dekat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, tercatat yang terbanyak diblokir.
“Tidak melebar ke kawasan lain. Selain Kota Jakarta, aman semua,” kata Nixon saat dihubungi, Rabu, 14 Mei 2014. Pernyataan itu menanggapi isu pembobolan dana puluhan miliar rupiah dari Bank Mandiri belakangan ini. (Baca: Bank Mandiri Bingung Disebut Kebobolan)
Nixon menjelaskan kebijakan memblokir sekitar 2.000 kartu nasabah itu bertujuan untuk mengantisipasi kejatahan perbankan. Jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari total nasabah Bank Mandiri yang mencapai 9 juta orang lebih.
Ia meyakinkan tak ada kerugian yang ditanggung nasabah maupun bank terkait dengan kabar pembobolan Bank Mandiri. Para nasabah juga tetap dapat melakukan transaksi, baik e-banking, transfer antarbank, penarikan tunai, dan sebagainya. (Baca: Hindari Pembobolan, Ini Tip Aman Gunakan ATM)
Khusus nasabah yang kartu ATM-nya terblokir, transaksi perbankan tersebut harus dilakukan di kantor cabang terdekat. Bank akan mengganti kartu terblokir dengan kartu yang baru. “Tinggal bawa surat-surat identitas, kami akan mengganti dengan kartu baru,” ujarnya.
Penggantian kartu tersebut tidak dipungut biaya apa pun. Adapun untuk mendapatkan kartu baru diaktifkan, nasabah perlu menunggu 2-3 hari.
Demi keamanan kartu ATM, Nixon mengimbau nasabah untuk mengganti kode PIN secara berkala. Setidaknya, penggantian dilakukan satu atau dua kali dalam sepekan. "Agak ribet, sih, tapi kan yang penting aman," katanya.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM