TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri hari ini membuka kantor cabang untuk melayani 1.200 nasabahnya yang mengalami pemblokiran kartu ATM pada pekan lalu. Sebanyak 151 kantor cabang dari 12 kantor wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia beroperasi selama dua hari, yakni Sabtu, 17 Mei 2014, dan Ahad, 18 Mei 2014.
Seluruh kantor cabang ini membuka pelayanannnya sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Kantor cabang pembantu ini berlokasi di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Denpasar, dan Jayapura. Kantor wilayah yang beroperasi terbanyak berada di Jabodetabek, yang berjumlah 94 kantor cabang yang tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang , Depok, Bogor dan Bekasi.
Di Jakarta, kantor cabang yang membuka pelayanannya adalah Kantor Cabang Pembantu Jakarta Senayan City, Jakarta Gambir, Jakarta Tanah Abang Blok A, Jakarta Pancoran, dan Jakarta Pasar Rebo. Sedangkan di Tangerang ada Kantor Cabang Tangerang Bintaro, Tangerang Ki Samaun, dan Tangerang Gading Serpong,
Adapun di Bogor di antaranya KCP Bogor Pajajaran, KCP Bogor Juanda, dan KCP Bogor Suryakencana. Akan halnya di Depok dan Bekasi, kantor yang buka adalah KCP Depok Margonda, KCP Cinere, KCP Bekasi Juanda, dan KCP Bekasi Cikarang. Untuk keterangan lebih detail, nasabah bisa mengakses informasi melalui www.bankmandiri.co.id.
Pada Sabtu lalu, Bank Mandiri menerima informasi bahwa diduga telah terjadi penggandaan kartu di beberapa ATM, termasuk ATM Mandiri. Atas informasi tersebut, Bank Mandiri kemudian melakukan pemeriksaan dan mengidentifikasi 1.214 kartu diduga telah digandakan dan enam mesin ATM kemungkinan besar pernah dipasangi skimmer. Bank pelat merah tersebut kemudian melakukan pemblokiran terhadap kartu ATM yang diduga bermasalah itu.
ALI HIDAYAT
Baca juga:
Ganti Kartu ATM, Bank Mandiri Buka Hari Ini
Bank Mandiri Ganti Kerugian Nasabah dalam 14 Hari
Berita utama:
Siang Ini, PKS Deklarasikan Dukungan ke Prabowo
Korban PHK Sampoerna Telanjur Kredit Sepeda Motor
Puan Dianggap Tak Pantas Dampingi Jokowi