TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi kopi di Indonesia meningkat drastis dalam sebulan terakhir. Penyebabnya adalah momen Piala Dunia 2014 dan pemilu. Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan kedua momen itu meningkatkan konsumsi kopi sekitar 30 persen.
"Apalagi gandengannya nonton bola dan rapat-rapat politik," kata Hidayat, Selasa, 24 Juni 2014.
Baca Juga:
Pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di Indonesia rata-rata setiap tahun meningkat sekitar 7,5 persen. Angka ini dinilai masih terlalu kecil jika dilihat dari konsumsi kopi masyarakat Indonesia per kapita. (Baca: Harga Kopi Starbucks Indonesia Naik 13 Persen)
Konsumsi kopi masyarakat Indonesia per kapita saat ini sekitar 1,2 kilogram per tahun. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara pengimpor kopi seperti Amerika Serikat yang mencapai 4,3 kilogram per tahun, Jepang (3,4 kilogram), Austria (7,6 kilogram), Belgia (8 kilogram), Norwegia (10,6 kilogram), dan Finlandia (11,4 kilogram).
Indonesia saat ini menjadi negara penghasil kopi ketiga terbesar di dunia. Urutan pertama penghasil kopi terbesar di dunia saat ini masih diduduki oleh Brasil, lalu di bawahnya ada Vietnam. Namun, meski Inodnesia menduduki peringkat ketiga sebagai penghasil kopi terbesar di dunia, porsi kopi Tanah Air di pasar internasional masih sekitar 8 persen.
"Indonesia memang menjadi negara pengeskpor ketiga di dunia, namun industri pengolahan kopi di Indonesia masih harus ditingkatkan lagi, karena semua kegiatan ekspor itu masih dalam bentuk biji. Belum ada nilai tambahnya," ujar Hidayat. (Lihat pula: Setan Kopi Luwak Bikin Heboh Warga Bekasi)
AMIR TEJO
Terpopuler
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
Menhan Bantah Argumentasi Jokowi Soal Tank Leopard
Di Balik Pembreidelan Tempo