Kubu Jokowi Klaim Sapu Kemenangan di Kota Blitar  

image-gnews
Sejumlah petugas membawa kotak suara menuju tempat pemungutan suara (TPS) di dusun Kepetingan, desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, 8 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah petugas membawa kotak suara menuju tempat pemungutan suara (TPS) di dusun Kepetingan, desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, 8 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Blitar - Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla meraup kemenangan sempurna di Kota Blitar, Jawa Timur. Meski sempat diserang politik sembako oleh tim pemenangan Prabowo, hampir seluruh tempat pemungutan suara menempatkan Jokowi sebagai pemenang.

Ketua tim pemenangan Jokowi-Kalla Kota Blitar, Zainal, mengatakan, dari 311 TPS di kotanya, hanya di tiga TPS Prabowo menang. "Hampir seluruh TPS kita menangkan," kata Zainal di kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Blitar, Rabu, 9 Juli 2014.

Selisih keunggulan Jokowi, menurut Zainal, sangat besar. Setiap desa mencatat kemenangan pasangan Jokowi-JK di atas 60 persen. Bahkan TPS 15 di Jalan Manyar, Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sukorejo, yang menjadi sasaran serangan politik sembako oleh kubu Prabowo juga dimenangi Jokowi. Di kelurahan ini, warga dikabarkan menerima sumbangan beras dari pihak yang mengatasnakaman tim sukses Prabowo tadi malam. Namun bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu hanya memperoleh 95 suara. 

Kekalahan Jokowi di "kandang banteng" hanya terjadi di TPS Pakunden, basis massa calon legislator jadi dari Gerindra; TPS Kelurahan Kademangan, Kecamatan Sukorejo, yang didominasi pegawai negeri serta tokoh Muhammadiyah; serta TPS Karangtengah yang merupakan markas Batalion Infanteri 511.

Zainal berharap hasil penghitungan suara ini tak akan berubah ataupun dicurangi oleh pihak tertentu. Dia optimistis Jokowi akan memimpin negeri ini jika pemilu berjalan dengan bersih dan jujur. (Baca: Prahara dan Jkw-JK Menang di LP Banyuwangi)

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Suasana Kota Blitar sendiri terlihat lengang sejak pagi hari. Makam Bung Karno yang menjadi jujukan pengunjung pada hari libur pun tampak sepi. Hanya puluhan orang yang berkunjung. Mereka kebanyakan berziarah setelah melaksanakan pemungutan suara.

Suwanto, penjaga makam Bung Karno, mengatakan jumlah kunjungan hari ini menurun daripada biasanya. Jika hari biasa makam minimal dikunjungi 600 orang, kali ini tak lebih dari 50 orang yang datang. Namun dia menghargai kedatangan peziarah lantaran masih menyempatkan berdoa di makam Presiden RI pertama pada hari pemilihan presiden saat ini. "Semoga Pak Jokowi bisa meniru kepemimpinan Bung Karno," katanya. (Baca: Prabowo-Hatta Menang di Penjara Khusus Koruptor

HARI TRI WASONO

Terpopuler:
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Cina Pampang Gambar 'Jamur' di Peta Jepang 
Nokia Lumia Bakal Gunakan Android?
Barcelona Mulai Jual Jersey Suarez

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

50 menit lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

1 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

2 jam lalu

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung program-program unggulan Prabowo-Gibran termasuk yang bisa segera dieksekusi pasca 20 Oktober 2024, setelah Presiden-Wakil Presiden Terpilih dilantik.


Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

2 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung inisiatif dan langkah Prabowo-Gibran merangkul semua komponen bangsa.


Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

3 jam lalu

Dari kiri: Edhy Baskoro Yudhoyono berfoto dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.


Pesan Jokowi kepada Prabowo-Gibran saat Bertemu di Istana

3 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. ANTARA/Andi Firdaus
Pesan Jokowi kepada Prabowo-Gibran saat Bertemu di Istana

Istana Kepresidenan menyebut Jokowi mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran dan menegaskan kembali dukungan penuh pemerintah baru


Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.


Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

4 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mendatangi Markas Besar Polisi Republik Indonesia atau Mabes Polri untuk melaporkan terkait dugaan pencemaran nama baik, pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

Jokowi menunjuk Bahlil menjadi Ketua Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke. Berikut struktur satgas beserta tugasnya.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?