TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Sutarman meminta masyarakat menahan diri menghadapi pengumuman hasil pemilihan umum presiden pada 22 Juli 2014. Dia meminta masyarakat lapang dada menerima siapa pun presiden dan wakil presiden yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai pemenang.
"Saya minta pendukung kedua kubu tidak turun ke jalan," kata Sutarman kepada wartawan di Balai Kartini, Jakarta, Ahad, 20 Juli 2014. (Baca: Tim Jokowi JK Larang Simpatisan Turun ke Jalan)
Selain itu, Kapolri meminta masyarakat tak mudah terprovokasi kabar yang belum tentu benar. Sebab, saat ini marak pesan berantai yang disebarkan melalui pesan pendek hingga jejaring sosial. Sutarman lebih menyarankan masyarakat memantau perkembangan pengumuman hasil pilpres melalui pemberitaan di berbagai media berita yang bisa dipertanggungjawabkan.
Senada dengan Kapolri Jenderal Sutarman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga mengimbau masyarakat untuk tenang dan berpikir positif. Moeldoko menjamin TNI dan Polri akan menjaga keamanan dan stabilitas nasional jelang hingga setelah pengumuman KPU.
"Jadi silakan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa saja," Moeldoko di Balai Kartini dalam kesempatan yang sama. (Baca: Kapolri Imbau Massa Tak Kepung KPU Pada 22 Juli)
Sesuai rencana, Komisi Pemilihan Umum akan menggelar rapat pleno penghitungan suara pilpres pada 21-22 Juli 2014. Rencananya, pada 22 Juli, KPU akan mengumumkan presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019.
Adapun hasil hitung cepat pemilu presiden yang dilakukan berbagai lembaga survei terbelah. Kedua capres-cawapres diklaim sama-sama menang dengan selisih tak sampai 5 persen.
INDRA WIJAYA
Berita Lain:
Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang
SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres
Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan
Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar
Komite Buruh Tolak Rencana Pengawalan Suara
KPU Gelar Rekapitulasi Pemilu Presiden Hari Ini