TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak membahas persoalan politik dengan Prabowo Subianto dan Joko Widodo dalam acara buka puasa bersama di Istana Negara. Ia mengklaim pembicaraan yang terjadi hanya informal dan lebih banyak cerita.
"Makanan yang disajikan enak-enak. Kita kita bicara soal makanan, nasi tunjang," kata Irman di Istana Negara, Ahad, 20 Juli 2014. (Baca juga: Begini Isi Obrolan Jokowi dengan SBY)
Ia menyatakan, sejak awal, tujuan dari acara berbuka puasa adalah menciptakan suasana informal bagi kedua pasangan calon. Buka puasa ini bahkan menjadi acara informal pertama yang mempertemukan Prabowo-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla. Keduanya kerap bertemu di acara formal seperti debat atau acara di Komisi Pemilihan Umum.
"Mudah-mudahan acara silaturahmi ini mendinginkan suasana yang sudah hampir terbelah ini, sehingga keputusan pada 22 Juli 2014 bisa diterima semuanya," ujar Irman.
Menurut ia, para penyelenggara negara memiliki tanggung jawab moral untuk menjamin situasi aman dalam pemilu presiden 2014. Acara silaturahmi menjadi salah satu langkah yang diambil agar iklim politik kembali kondusif. Selain itu, tutut ia, pertemuan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta sangat dinanti seluruh masyarakat. (Baca juga: SBY, Prabowo, Jokowi Salat Berjamaah.)
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Lain:
Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang
SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres
Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan
Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar
Komite Buruh Tolak Rencana Pengawalan Suara
KPU Gelar Rekapitulasi Pemilu Presiden Hari Ini