TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul telak atas Prabowo-Hatta dalam penghitungan hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden 2014 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua, di Jayapura, Sabtu 19 Juli 2014. Ketua KPU Papua Adam Arisoi mengatakan, hasil rekapitulasi tersebut dibawa ke Jakarta hari ini, Ahad 20 Juli 2014.
Hasiil rapat pleno rekapitulasi dan sertifikasi perolehan suara di Aula Pusat Informasi Teknologi dan Komunikasi Provinsi Papua itu dimenangkan Jokowi-Kalla dengan 2.026.735 suara atau 72,49 persen dari total pemilih 2.795.869. Prabowo-Hatta meraup 769.134 suara atau 27,51 persen dari total suara sah.
Jokowi unggul di 27 dari 28 Kabupaten dan 1 kota. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya menang di Kabupaten Lanny Jaya dengan 82.841 suara dan Mamberamo Tengah dengan perolehan 24.114 suara.
Uniknya, pasangan Prabowo-Hatta tidak berhasil mendulang angka di dua distrik di Kabupaten Dogiyai, sedangkan Jokowi-Kalla mendapatkan 89.536. "Ini akibat dari adanya permasalahan internal antara komisioner KPU Dogiyai dan bagian Sekretariat KPU Dogiyai. Mereka juga tidak punya dana operasional untuk distribusi logistik, akhirnya petugas PPD yang mencoblos surat suara di dua distrik," kata Arisoi.
Pleno yang dipimpin Ketua KPU Papua Adam Arisoy itu akhirnya memutuskan membatalkan hasil pencoblosan di dua distrik di Dogiyai, yakni Distrik Mapia Barat dan Mapia Tengah. Ia menjelaskan, KPU Papua akan secepatnya berkoordinasi dengan KPU Pusat untuk menyediakan kertas suara bagi Pemilihan Suara Ulang di dua distrik tersebut.
Ketua Bawaslu Papua Robert Horik mengatakan, berdasarkan laporan dari Panwaslu Dogiyai, dari 10 distrik di daerah itu, hanya delapan distrik yang dapat menggelar pemungutan suara.
Penghitungan suara oleh KPU Papua, yang dikawal ketat aparat keamanan, berlangsung alot. Saksi dari Prabowo-Hatta, misalnya, terus memprotes adanya perbedaan data perolehan suara dan meminta dilakukan pencocokan suara ulang di Kabupaten Yahukimo. Atas protes tersebut, Robert Horik meminta KPU untuk melakukan pencocokan data. "Setelah kami periksa, data yang dimiliki oleh saksi memang lebih akurat," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan rekapitulasi KPU Yahukimo, pasangan Prabowo-Hatta meraih suara sebanyak 72.537, sementara Jokowi-JK 189.076 suara. Setelah dilakukan pencocokan kembali, suara Prabowo-Hatta naik menjadi 86.297 dan pasangan Jokowi-JK turun menjadi 175.316 suara.
Di Papua Barat, Jokowi-Jusuf Kalla juga menang telak di 10 kabupaten dan satu kota di wilayah itu. Berdasarkan hasil Rapat Pleno KPU Papua Barat, Jokowi-JK unggul dengan 360.379 (67,63%) suara, sedangkan Prabowo-Hatta meraih 172.528 (32.37%) suara.
JERRY OMONA
Berita Terpopuler
Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang
SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres
Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan
Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar
Komite Buruh Tolak Rencana Pengawalan Suara