TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meluncurkan program tungku ramah lingkungan (Clean Stove Initiative/CSI). Program ini untuk diseminasi tungku sehat dan hemat energi.George Soraya, Acting Country Director World Bank Indonesia, mengatakan penggunaan tungku sehat ini bisa meminimalisir tingkat kematian dini. Sebab, tungku ini mengurangi dampak asap yang bisa diserap saluran pernafasan.
"Saat ini ada 165 ribu wanita dan anak-anak yang meninggal setiap tahun akibat penggunaan tungku tradisional," kata George di gedung Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi di Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2014.
Menurut George, kematian dini ini terutama karena masyarakat Indonesia tidak menghiraukan penggunaan tungku berbahan bakar kayu yang asapnya berbahaya bagi pernafasan. "Kalau kita bandingkan, lebih banyak orang meninggal dini akibat masalah pernafasan karena memasak dengan tungku dibandingkan meninggal karena kecelakaan," ujarnya.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan selain menekan angka kematian wanita dan anak-anak, penggunaan tungku sehat dan hemat bahan bakar ini sejalan dengan upaya pemerintah menekan konsumsi bahan bakar fosil. "Energi sudah menjadi kebutuhan dasar dan program ini bisa menjawab upaya kita menekan konsumsi BBM," ujarnya.
Menurut Rida, pemerintah mendapatkan dana yang cukup besar mencapai US$ 490 ribu langsung dari Bank Dunia dalam bentuk hibah. Nantinya, dana tersebut akan dibagi menjadi dua, yakni US$ 190 ribu disalurkan sebagai subsidi melalui BRI dan US$ 300 ribu melalui pemerintah. "Dana yang ada di kami digunakan untuk memperkuat kelembagaan termasuk membuat laboratorium pengujian kompor," katanya.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres
Berumur 30 Tahun, Penumpang Pesawat Dapat Hadiah
Menkeu: Subsidi BBM Turun, Defisit APBN 2015 Terpangkas
Dahlan Iskan Bantah Akan Copot Nur Pamudji
Philip Morris Akan Gugat Inggris