TEMPO.CO, Jakarta: PT Bank Mandiri Tbk, PT Pos Indonesia, dan PT Taspen membentuk sebuah bank bersama bernama Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Bank tersebut nantinya akan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat khususnya bagi usaha mikro kecil dan menengah serta pensiunan. (Baca: Tiga BUMN Realisasikan Sinergi Bank Sinar Harapan)
Direktur PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengatakan BSHB nantinya akan menerbitkan saham baru atau right issue sebelum dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain, yaitu PT Pos dan PT Taspen masuk sebagai pemilik.
Budi mengatakan saham Bank Mandiri di BSHB saat ini masih mayoritas atau sekitar 90 persen. "Kami akan lakukan penerbitan saham baru atau right issues," kata Budi di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2014. Namun berapa lembar saham yang akan dilepas, saat ini masih dikaji.
Setelah itu, ketiga BUMN akan menyuntikkan dana untuk mendapatkan porsi saham seperti yang sudah disepakati. Mandiri sendiri masih menjadi pemegang saham mayoritas. Sedangkan PT Pos dan PT Taspen masing-masing akan menyuntikkan dana untuk mendapatkan porsi saham masing-masing, yaitu 20,2 persen.
Menurut Budi, adanya perjanjian kerja sama ini sudah bisa digunakan untuk mendaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami sudah konsultasi, di jadwal masih tahun depan operasinya," Namun dia berharap prosesnya bisa lebih cepat. Bank tersebut akan didaftarkan ke OJK dengan nama baru.
Budi mengatakan potensi bank tersebut cukup baik. Apalagi fokusnya adalah pensiunan yang jumlahnya mencapai ratusan ribu. Secara spesifik, kata Budi, strategi pengembangannya sama dengan bank lain. Dia mengklaim strategi yang digunakan akan memberikan keuntungan besar bagi para pensiunan. "Pensiunan dikenakan bunga cukup tinggi di pasar. Kami akan berikan bunga yang lebih kompetitif." (Baca: Peran BUMN dalam Proyek Infrastruktur Ditingkatkan)
FAIZ NASHRILLAH
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror ISIS