Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Sebab Ahok Suka Djarot Syaiful Hidayat

Editor

Budi Riza

image-gnews
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah lama memberikan sinyal mengenai siapa yang diinginkannya untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Tidak lama setelah Jokowi memberikan kepastian pencalonan menjadi presiden di Rumah Si Pitung, Ahok, begitu Basuki biasa dipanggil, langsung memberikan bocoran nama calon wakilnya.

Rupanya Ahok menginginkan mantan Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat. "Kalau saya boleh milih saya ingin Pak Djarot," kata dia di Balai Kota, Selasa, 25 Maret 2014.

Selama 10 tahun memimpin Blitar sejak tahun 2000-2010, Djarot rupanya membuat Ahok jatuh hati. Pengalaman menjadi alasan utama Ahok tertarik Djarot. "Kalau aktivis kan belum terbukti di pemerintahan," kata dia. "Tapi di sini kan stresnya tinggi. Di sini kan bukan latihan otak tapi latihan otot juga," ujarnya sambil tertawa.

Satu hal yang bakal klop antara Ahok dan Djarot adalah pedagang kaki lima. Ahok yang sempat bertindak keras terhadap pedagang kaki lima di Monas juga punya konsep pengelolaan pedagang kaki lima. (Baca: Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan)

Ahok menawarkan konsep menyatukan mal dengan pedagang kaki lima, pasar tradisional dan produk mereka. Menurut dia, pengelola mesti menyediakan ruang untuk menampung pedagang kaki lima. Sebab, banyak pegawai mal yang tidak sanggup makan di restoran.

"Selalu berpikir mal tidak boleh dekat pasar tradisional, tidak ada PKL, dan produk UMKM, itu salah," kata Ahok pada 8 Juni 2014.

Begitu juga Djarot. "Saya bangga, kota saya dipenuhi pedagang kaki lima," katanya ketika menemui Tempo tahun 2008. Djarot berhasil mengelola pedagang kaki lima di sekitar alun-alun. "Lumayan, satu kaki lima menyerap paling sedikit tiga orang tenaga kerja," katanya. Djarot yakin, ini potensi perekonomian yang tak kalah dibanding pembangunan mal. (Baca: Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS)

Prestasi Djarot yang juga bakal disukai Ahok adalah menata birokrasi. Di Blitar, Djarot merasa birokrasi Pemkot Blitar seperti gajah yang susah bergerak. "Ini ndak bisa dibiarkan," ujar Djarot.

Djarot langsung membuat kebijakan tidak memperpanjang usia pensiun pejabat. Posisi jabatan yang tidak efektif pun dibiarkan Djarot kosong. Rekrutmen pegawai pun, Djarot menggandeng Universitas Airlangga, Surabaya. "Saya percaya, untuk mendapat birokrat berkualitas, harus dimulai dari rekrutmen." Bahkan proses seleksi tanpa campur tangan Pemkot dan menyerahkan seluruhnya ke tim Universitas Airlangga. "Saya melarang staf saya masuk," katanya.

Pemberantasan kemiskinan, Djarot pun punya cara unik. Ketika tahun 2003 meresmikan Jembatan Sukorejo, ia terhenyak mengetahui sejumlah rumah berdinding bambu bolong-bolong. (Baca: Seberapa Sering Ahok Bertemu Prabowo?)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak itu, Pemkot Blitar mengucurkan uang insentif untuk memperbaiki rumah warga yang tak layak huni. Nilainya Rp 4,5-7 juta per rumah. Masyarakat bergotong-royong menyumbang dan melaksanakan.

Gebrakan terakhir sebelum Djarot mengakhiri jabatannya saat membantu keluarga besar Sukarno. Pihak ahli waris pada tahun 2008 berniat menjual rumah masa kecil Bung Karno di Jalan Sultan Agung, Kota Blitar, Jawa Timur.

Banyak pihak menyesali keinginan menjual rumah bersejarah itu. Akhirnya Djarot mau membeli rumah itu dan dijadikan cagar budaya. "Kami bertanggung jawab atas kelestarian aset sejarah," katanya.

Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo

Biodata  Djarot Syaiful Hidayat

Kelahiran   : Magelang, 6 Juli 1962

Pendidikan :
- Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang (S-1, 1986)
- Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (S-2, 1991)

Karier:
Pembantu Rektor I Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya (1997-1999)
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur (1999-2000)
Wali Kota Blitar dua periode (2000-2010)
Anggota DPR

Penghargaan:
Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (2008)
Penghargaan Terbaik Citizen’s Charter Bidang Kesehatan
Anugerah Adipura (2006, 2007, 2008)

Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

2 hari lalu

Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga saat Konferensi Pers Rakernas V PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (16/5/2024). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)
Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?


Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

3 hari lalu

Dua politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berfoto bersama dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.


PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

3 hari lalu

Eriko Sotarduga. Wikidpr.
PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.


Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

3 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.


Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

3 hari lalu

Kamaruddin Muten, bakal calon bupati Belitung Timur 2024. TEMPO/Servio Maranda
Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.


Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

4 hari lalu

Adik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju di Pilkada Belitung Timur, Rabu 15 Mei 2024. TEMPO/Servio Maranda
Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.


Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

5 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar


Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

6 hari lalu

Ketua Bappilu Nasional PPP Sandiaga Uno memberikan pernyataan pers kepada awak media di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 15 September 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.


Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

6 hari lalu

Foto kombinasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Tempo/Dhemas Reviyanto-Dian Triyuli Handoko
Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta


Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

8 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.