TEMPO.CO, Surabaya - Rencana peralihan fungsi eks lokalisasi prostitusi Dolly-Jarak mulai diwujudkan. Untuk tahap awal, 30 warga terdampak akan menempati lantai 1 bekas Wisma Barbara di Jalan Kupang Gunung Timur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya.
Lurah Putat Jaya Bambang Hartono mengatakan 30 warga terdampak akan mendapat pelatihan dari Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Kompleks Pasar Wisata, Tanggulangin, Sidoarjo. "Pelatihannya mulai besok dan rencananya selama 25 hari," ujar Bambang saat ditemui Tempo, Selasa, 16 September 2014.
Setelah mendapatkan pelatihan selama 25 hari, warga akan mulai memberikan jasa jahit upper sepatu. Mereka mendapat tugas menjahit bagian sisi atas sepatu, dari ujung depan, sisi kanan dan kiri, bagian lidah, hingga bagian belakang. Seluruh aktivitas ini akan dilakukan di lantai 1 bekas Wisma Barbara yang berlokasi di Jalan Kupang Gunung Timur atau akrab dikenal dengan sebutan Gang Dolly.
Rencananya, 30 unit mesin jahit akan ditempatkan di lantai bawah eks-Wisma Barbara. "Hari ini mulai diukur dan disiapkan fasilitas lain seperti listrik."
Secara bertahap, bangunan enam lantai itu akan disulap menjadi pusat kegiatan masyarakat. Menurut Bambang, di sana juga akan disiapkan tempat untuk pendidikan usia dini, sentra usaha kecil-menengah, Broadband Learning Center, dan ruang pertemuan. Oktober mendatang, bangunan itu sudah mulai difungsikan. "Warga yang dapat pelatihan jahit upper sepatu juga bisa langsung kerja."
Sekretaris BPIPI Panca membenarkan warga terdampak akan mendapat pelatihan menjahit sepatu. Pembukaan pelatihan dilaksanakan mulai 16 September 2014 pukul 18.00 WIB di Sentra Tanggulangin, Sidoarjo. "Pelatihannya dibuka besok malam, dihadiri Sekkota dan dinas-dinas terkait," ujar Panca.
BPIPI merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM). Pelayanan jasa BPIPI meliputi kegiatan pendidikan pelatihan, pengembangan desain, dan konsultasi di bidang persepatuan.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Kota Surabaya Ery Cahyadi membenarkan perubahan fungsi bangunan yang dulunya menjadi wisma bordil terbesar di Dolly-Jarak. Namun pembongkaran fisik bangunan masih menunggu hasil koordinasi dengan pihak terkait.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan eks lokalisasi prostitusi di Surabaya memang akan dijadikan sentra perdagangan. Hanya saja, skalanya tidak terlalu besar. "Kalau di eks lokalisasi nanti, (sentra dagang) dibuka untuk nampung di situ, pemasarannya di sekitar situ. Tapi bisa kita bawa produknya ke forum yang lebih besar."
AGITA SUKMA LISTYANTI
Baca juga:
PDIP: Penyusunan Kabinet Jokowi Libatkan Rakyat
Britney Spears Buat Tema Skateboard di Ultah Anak
PDIP Tak Persoalkan Perampingan Kabinet Batal
RNI Bangun Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
Disebut Calon Menlu, Dubes Belgia Emoh Tanggapi