TEMPO.CO, Jakarta - Perampokan di anjungan tunai mandiri (ATM) dengan berbagai modus masih marak terjadi. Korban menyesalkan sistem keamanan di masing-masing ATM yang dinilai tidak begitu diperhatikan bank-bank terkait. (Baca: Mesin ATM Macet, Uang Bos Mizan Raib Rp 30 Juta)
Salah satu korban perampokan, M. Deden Ridwan, 42 tahun, mengatakan saat peristiwa nahas itu terjadi, dia hendak mengambil uang di ATM Bank Mandiri di SPBU Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. “Saat itu masih pukul setengah tiga sore dan SPBU sedang ramai, tapi saya tetap saja menjadi korban,” ujar Deden yang dihubungi pada Senin, 3 November 2014.
Deden ditipu pada awal Oktober lalu dengan modus pertukaran kartu. Saat hendak memasukkan kartu ke ATM, terasa ada yang mengganjal di slot sehingga kartu tersangkut. Ketika itu seorang pria langsung masuk dan menawarkan bantuan pada Deden untuk menarik kartu. Meski Deden menolak, saat kartu itu digunakan lagi di ATM yang berbeda, ternyata pihak bank mengkonfirmasi bahwa kartu ATM Deden adalah kartu palsu. Akibat peristiwa itu, uang sejumlah Rp 30 juta di ATM Deden pun lesap. (Baca: Begini Modus Baru Pembobolan ATM)
Menurut Deden, ATM Mandiri di SPBU tersebut rawan disatroni gerombolan perampok ATM. Seorang teman Deden yang bekerja di Graha Elnusa tak jauh dari SPBU tersebut juga pernah menjadi korban dengan modus serupa. Meski sudah dilaporkan ke pihak perbankan, tidak ada peningkatan pengamanan berarti di ATM tersebut. “Sejak kejadian itu sampai sekarang saya tidak mau lagi menarik uang di ATM itu,” tutur Deden.
Saat melapor ke bank pun, Deden hanya mendapat tanggapan yang menyalahkan dirinya. Pihak bank berpendapat peristiwa itu terjadi karen Deden telah dihipnotis. Kecewa dengan tanggapan bank, dia pun tidak pernah lagi menggunakan akunnya di Bank Mandiri. Deden memilih menggunakan jasa bank swasta.
Dia menilai keamanan di ATM bank swasta lebih terjamin. Sistem yang digunakan ATM bank swasta tersebut mewajibkan Deden memasukkan nomor pin setiap kali akan melakukan transaksi berbeda. Sementara dengan bank sebelumnya, dia hanya perlu memasukkan pin sekali dan semua transaksi langsung bisa dilakukan.
Menanggapi soal keamanan di ATM, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan pihak bank terus mengawasi setiap ATM selama 24 jam. “Ada CCTV di setiap ATM kami yang berfungsi 24 jam,” ujar Rohan.
Mengenai modus penipuan yang menimpa Deden sendiri, Rohan belum mau memberikan tanggapan. “Saya harus cek lagi kasusnya, baru bisa berkomentar,” kata dia.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Kabinet Jokowi | Pengganti Ahok
Berita terpopuler lainnya:
Kata Jokowi Soal Menteri Susi yang Nyentrik
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Yani: Muktamar PPP Kubu SDA Lebih Buruk daripada Romi
Menteri Energi: Petral Tak Harus Dibubarkan