TEMPO.CO , Yogyakarta: Direktur Intelijen Keamanan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar, Amran Ampulembang, mengatakan geng pelajar merambah di tiap sekolah di Yogyakarta. “Tiap sekolah ada geng,” kata dia dalam sarasehan ‘Menyikapi Kekerasan’ di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY, Rabu, 12 November 2014.
Amran mengatakan munculnya geng pelajar di tiap sekolah karena pengaruh alumnus. Setamat dari sekolah, alumni sekolah tersebut datang kembali dan mempengaruhi adik kelasnya. (Baca juga: Habis Geng Lama, Terbitlah Geng Baru)
Selain geng pelajar, ia mengatakan, ancaman kekerasan di DIY juga berasal dari sejumlah sumber. Di antaranya kelompok-kelompok radikal, konflik suku, ras, agama dan antargolongan, serta penyalahgunaan senjata api.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Baskara Aji, membenarkan pernyataan Amran. Menurut dia, dunia pendidikan di DIY kini menghadapi permasalahan tentang maraknya kekerasan oleh pelajar. Kekerasan itu terjadi dalam tingkat bullying hingga perkelahian antarpelajar.
Ia mengatakan, Dinas Pendidikan sudah bekerja sama dengan sejumlah kalangan untuk mencegah kekerasan pelajar. Di antaranya dengan cara mengubah sistem kurikulum pembelajaran. Dari yang semula hanya menekankan pada pengetahuan, kini berkembang menjadi pada tiga hal; pengetahuan, keterampilan, dan karakter.
ANANG ZAKARIA
Berita lain:
Jadi Buron Polisi, Susi Dimintai Duit Rp 100 Juta
Baju Jokowi, Kritikus Mode:Tak Kelihatan Kampungan
Terungkap, Artis yang Ditangkap BNN Berinisial VM