Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pinachoteque de Paris Buka di Singapura

image-gnews
Sejumlah orang melihat lukisan Rembrandt yang berjudul 'The Jewish Bride' tahun 1665, saat media event di National Gallery, London, Inggris, Selasa 14 Oktober 2014. AP/Kirsty Wigglesworth
Sejumlah orang melihat lukisan Rembrandt yang berjudul 'The Jewish Bride' tahun 1665, saat media event di National Gallery, London, Inggris, Selasa 14 Oktober 2014. AP/Kirsty Wigglesworth
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ingin melihat lukisan-lukisan karya para maestro dunia seperti Rembrant vin Rijn, Oscar-Calude Monet, Pablo Picaso, atau yang lainnya? Tak perlu ke museum-museum di Eropa. Tahun depan, Pinacotheque de Paris akan membuka museumnya di Singapura.

“Sekarang masih dalam tahap pembangunan, pertengahan tahun depan Singapore Pinacotheque de Paris akan dibuka untuk umum,” ujar Suguna Madhavan, CEO of Arts and Culture Heritage Singapore Pte Ltd, kepada Tempo dan beberapa jurnalis dari Jepang, Lebanon, Cina, Italia di Hotel Fort Canning, Jumat, 28 November 2014.

Pinacotheque de Paris yang berada di Paris, Prancis, didirikan oleh Marc Restellini pada 2003. Museum ini merupakan museum pribadi yang berisi koleksi seni rupa murni. Restellini berkeinginan untuk melebarkan museumnya di Asia dan menjangkau pengunjung di kawasan Asia. Museum ini akan menempati pusat seni Benteng Canning yang berada di puncak bukit yang memiliki area taman hijau di Taman Fort Canning, Singapura. Museum tersebut akan menempati area seluas 5.500 meter persegi.

Museum ini, kata Madhavan, akan memamerkan koleksi permanen dari kolektor pribadi seluruh dunia, koleksi yang jarang dilihat maupun koleksi masterpiece karya seni rupa murni. “Pengunjung nanti bisa melihat karya Amedeo Modigliani, Rembrandt van Rijn, Oscar-Calude Monet, Pablo Picasso, Sandro Botticelli, Chu the Chun.”

Selain itu museum ini juga akan memamerkan beberapa koleksi yang dikurasi oleh sang pemilik secara berkala. Pameran koleksi berkala ini akan memamerkan karya dari berbagai genre karya seni yang dikurasi berdasar tema dan koneksi. Dia mencontohkan pameran Jackson Pollock and the Shamanism, Van-Gogh-Dreaming of Japan, The Soldiers of Eternity.

Madhavan juga menjelaskan 'pembangunan' museum ini atas kerja sama pemerintah Singapura dan pendiri museum. “Kerja sama dalam bentuk menyewa selama 10 tahun,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya dia enggan menjelaskan berapa besar investasi yang dikucurkan untuk merenovasi bagian dalam bangunan yang berada di kawasan benteng tersebut. Dia hanya menjelaskan pengembangan museum di Singapura ini untuk memberikan kesempatan bagi pecinta seni, keluarga, pelajar atau mahasiswa yang ingin melihat dan belajar tentang seni. “Tak perlu jauh-jauh, Anda bisa melihat karya para maestro di Singapura,” ujarnya.

Tempo dan beberapa jurnalis dari beberapa negara diajak melihat bangunan yang masih direnovasi. Bangunan tersebut terdiri dari tiga lantai yang akan digunakan untuk pameran tetap dan berkala. Ada juga lantai dan ruangan yang akan digunakan untuk dunia pendidikan mengenal sejarah dan seni. “Ini baru yang pertama kali,” ujar Sharifah Shahirah Jasni, Asisten Manager, Marketing, dan Komunikasi.

DIAN YULIASTUTI

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti



Berita terpopuler lainnya:
Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja
Jokowi Tampak Mulai Kedodoran Soal Hukum
Di Balik Kehadiran Prabowo Cs di Munas Ical
Menteri Yuddy: Tomy Winata Berjiwa Patriotik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.