Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Koleksi Topeng Unik di Galeri Narada

image-gnews
Seorang muslimah mengenakan topeng saat menari dalam Festival Topeng Mauludan di Surabaya, 25 Januari 2015. (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Seorang muslimah mengenakan topeng saat menari dalam Festival Topeng Mauludan di Surabaya, 25 Januari 2015. (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Puluhan topeng seukuran wajah dan miniaturnya, berjajar bersebelahan di panel panjang berlapis kain merah. Dibanding topeng-topeng dari sebagian daerah di Indonesia, kedok yang biasa terlihat pada festival topeng atau teater di luar negeri itu mendapat perlakuan istimewa. "Itu semua bahan topengnya dari kertas daur ulang," kata Ahmad Tantowi, staf pengelola Galeri Narada, Ahad, 1 Februari 2015.

Menurut Ahmad, koleksi topeng di dalam ruang tembus pandang yang disejukkan mesin pendingin udara bersuhu 18 derajat Celcius itu, karya pembuat topeng terkenal asal Venice, Italia, yakni Gualtiero Dall' Osto. Selain ukurannya, bentuk, jenis, dan ekspresi topeng-topeng tersebut beragam. Misalnya seperti lelaki dan perempuan dengan riasan wajah hingga tiara berornamen. Ada pula simbol wajah iblis, hingga patung kepala kuda yang berbahan limbah kertas. "Cara membuatnya seperti bikin keramik," kata Tantowi.

Koleksi topeng dari mancanegara itu hanya sebagian kecil dari isi galeri sekaligus museum topeng Narada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Berlantai dua dengan ruang terbuka di bagian tengah bangunan yang jembar, total koleksi yang dipajang sementara ini lebih dari 400 buah. "Kebanyakan topeng, lainnya kain batik, foto, baju adat, dan ukiran patung kayu," ujar Tantowi.

Narada yang berarti cahaya, berasal dari nama dewa dalam tokoh pewayangan. Tugasnya sebagai penyampai pesan dari Dewa Guru ke dewa lain yang bertugas khusus. Di sebelah kiri teras dekat pintu masuk, sosok Narada berupa patung seukuran orang, tengah duduk dengan tubuh tambun. 

Koleksi di tempat ini dibagi menjadi tiga kelompok. Topeng khas Bali, barong, Kalimantan, misalnya, berada di lantai bawah. Sisa topeng Nusantara pada kelompok Mande Dwipantara itu mengisi lantai dua, seperti topeng Yogyakarta, Betawi, Malang, Ponorogo, Lombok, dan Sumatera Utara. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kelompok Mande Mancanegara, selain patung dan topeng berbahan kertas dari Italia, ada dari Cina dan Libanon. Kemudian kelompok yang menjadi ciri khas galeri dan museum topeng ini, yaitu Mande Caruban. Isinya koleksi topeng yang berasal dari Cirebon. Kedok itu biasa dipakai untuk menari atau pergelaran wayang orang. "Rencananya 70 topeng Cirebon ini akan dibawa ke Australia untuk dipamerkan," kata Tantowi.

Galeri yang buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 5 sore itu berada di dalam komplek Resor Prima Sangkanhurip, Kuningan. Pendirinya, Nani Taufik dan keluarga, membuka tempat itu untuk umum sejak 2 Mei 2014. Pengunjung dewasa dikenakan tarif Rp 10 ribu dan anak-anak Rp 7.000 per orang. 

ANWAR SISWADI

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.