TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (nonaktif), yang juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan partainya tetap mendukung pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
PDI Perjuangan, kata Puan, mendukung semua program Nawa Cita (sembilan visi dan misi) Jokowi. "PDIP masih bersama Jokowi. Jokowi juga masih dengan PDIP," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 3 Februari 2015. "Tapi kalau ada hal yang tak sesuai Nawa Cita, PDIP ikut mengkritisi."
Dalam dua pekan belakangan ini Jokowi disibukkan dengan sengkarut perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Mabes Polri. Kisruh ini bermula dari pemilihan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri oleh Jokowi kepada DPR.
Sehari setelah pengajuan Budi kepada DPR, atau pada 13 Januari 2015, KPK menetapkan Budi sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi di Mabes Polri. Setelah penetapan tersangka terhadap Budi, giliran para pimpinan KPK menjadi tersangka dalam sejumlah kasus masa lalu mereka.
Di tengah kemelut itu, para pentolan Koalisi Indonesia Hebat, partai pendukung Jokowi pada Pemilu Presiden 2014, mendesak agar Presiden Jokowi segera melantik Budi sebagai Kapolri. Meski pun Budi sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri.
Presiden Jokowi pun akhirnya melirik ke Koalisi Merah Putih. Ia menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Jokowi disebut bermanuver memainkan politik cantik. Namun langkah Jokowi itu tak juga mengendurkan desakan PDIP.
Puan malah mengaku bersyukur dengan adanya sinyal partai koalisi pendukung bekas calon presiden Prabowo Subianto yang ikut mendukung keputusan pemerintah dalam sengkarut KPK-Polri. Sinyal itu disebutkan Puan sebagai akibat dari kunjungan Prabowo menemui Jokowi di Istana Bogor.
Terhadap kekecewaan sebagian partai pendukung Jokowi, Puan memaklumi. Menurut Puan, pemerintahan Jokowi masih berusia tiga bulan. "Pasti perlu adaptasi dan proses agar bisa melakukan seluruh program Nawa Cita," kata dia. "Harus ikuti arahan Jokowi."
MUHAMMAD MUHYIDDIN