TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengaku sudah memperingatkan PT Kalbe Farma Tbk. soal peredaran obat anstesi dengan merek dagang Buvanest Spinal yang ditarik dari peredaran.
Koordinasi sudah dilakukan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menindaklanjuti peredaran tersebut. “Adapun untuk Kalbe, sudah kami peringatkan,” kata Puan di kompleks gedung parlemen, Rabu, 18 Februari 2015.
Peringatan tersebut, menurut Puan, untuk perbaikan sistem riset, evaluasi, hingga peredarannya agar tidak terjadi kejadian serupa.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan memerintahkan penghentian proses produksi dan membekukan izin edar produk anestesi milik PT Kalbe Farma Tbk. untuk mempermudah investigasi produk.
Pada 12 Februari 2015, Kalbe Farma telah dengan sukarela menarik seluruh batch Buvanest Spinal 0,5% Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml batch no.629668 dan 630025 yang beredar.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy A. Sparringa mengatakan pengaduan masyarakat telah direspons dengan baik oleh Kalbe Farma, lewat penarikan dua produk anestesi tersebut.
“Hasil investigasi belum ada. Kami terus memonitornya dan yang penting masyarakat tidak perlu khawatir. Karena produk ini, diberikan oleh dokter spesialis dan informasi tentang penghentian penggunaan sementara sudah diinformasikan,” kata Roy saat dihubungi Bisnis.com, Selasa, 17 Februari 2015, lalu.
Editor: Bambang Supriyanto | Yusuf Waluyo Jati | www.bisnis.com