TEMPO.CO, Jakarta - Mulai hari ini, Sabtu, 21 Februari 2015, semua halte Transjakarta sudah menggunakan sistem e-ticketing. Dengan sistem ini, PT Transportasi Jakarta, pengelola Transjakarta, berharap dapat mengurangi antrean penumpang di loket.
"Antrean akan semakin pendek," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih di halte Manggarai, Sabtu, 21 Februari 2015. Jika antrean makin pendek, otomatis penumpukan penumpang dapat berkurang. Dengan demikian, penumpang bisa terangkut bus Transjakarta lebih cepat.
Penerapan sistem tiket elektronik ini akan didukung dengan penambahan jumlah armada agar penumpang dapat terangkut dengan cepat. Serta dengan perluasan halte Transjakarta. "Karena saat ini jumlah penumpang per hari sudah mencapai 350 ribu," ujarnya. Saat pertama kali dibuka tahun 2004, jumlah penumpang masih sekitar 12-14 ribu orang.
Selain itu, Kosasih mengatakan, dengan adanya penerapan tiket elektronik ini, pihaknya tak perlu lagi repot-repot menyiapkan uang kembalian. "Penumpang juga tidak perlu lagi menyiapkan uang recehan," katanya. Sebelum sistem tiket elektronik diterapkan, setiap hari Transjakarta perlu menyiapkan uang logam Rp 500 seberat 2 ton.
Saat ini, menurut dia, sudah ada 300 ribu kartu elektronik yang terjual. Penjualan masih terus dilakukan di halte-halte Transjakarta serta kantor cabang bank-bank yang bekerja sama dengan Transjakarta.
Penerapan e-ticketing mulai dilakukan secara bertahap sejak Agustus 2014 lalu. Sistem ini dimulai dari Koridor 1 Blok M-Kota dan dilanjutkan dengan koridor-koridor lain sampai terakhir diterapkan di Koridor 4 Dukuh Atas-Pulogadung dan Koridor 6 Dukuh Atas-Ragunan. Sekarang, di semua halte di 12 koridor Transjakarta sudah tersedia fasilitas e-ticketing.
Seorang penumpang, Egi, 45 tahun, mengapresiasi langkah ini meski baru pertama kali menggunakannya. "Saya tak perlu menyiapkan uang receh lagi untuk ongkos," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA