TEMPO.CO, Malang - Jumlah museum di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) segera bertambah menjadi selusin. Museum ke-12 adalah Museum Singosari yang berlokasi di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengatakan Museum Singosari menjadi museum pertama milik Pemerintah Kabupaten Malang. Museum ini dibangun di atas lahan 2.000 meter persegi dengan luas bangunan museum 1.000 meter persegi.
Pemerintah Kabupaten Malang membangunnya pada 26 September 2014 dengan menggelontorkan duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014 sebesar Rp 3,3 miliar. Kontraktor pembangunan museum ini adalah PT Intelegensia Grahatama, pemilik kompleks perumahan Singhasari Residence, lantaran museum ini berdiri di atas tanah hibah pengembang tersebut.
Made menuturkan lokasi Museum Singosari masih berdekatan dengan Candi Singosari yang berada di Desa Candirenggo. “Pembukaannya dijadwalkan pada 20 April nanti bersamaan dengan jadwal pertemuan pengelola museum se-Jawa Timur,” kata Made, Kamis, 12 Maret 2015.
Menurut Made, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto akan menyerahkan 54 arca dan patung warisan Kerajaan Singosari. Made memastikan semua arca dan patung dalam kondisi bagus untuk dipajang. “Kami usahakan Mei nanti isi museum sudah mencapai 70 item. Jika benda purbakalanya tidak ada aslinya, kami buatkan replikanya,” tuturnya.
Baca Juga:
Ia menambahkan, nama Museum Singosari ini hanya sementara. Bupati Malang Rendra Kresna sudah menyiapkan nama Museum Wisnuwardhana, Raja Singosari yang memerintah pada 1249-1268 Masehi.
Museum ini akan dilengkapi dengan peranti pemutar film animasi tentang sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara, khususnya Kerajaan Singosari.
ABDI PURMONO