TEMPO.CO , Jakarta: PT GMF AeroAsia kembali menunjukkan prestasinya di bidang good corporate governance yang menerima penghargaan. Laporan Tahunan 2013 GMF mendapat peringkat keempat dalam 50 Annual Report Terbaik Dunia di Ajang Vision Award 2013/14 yang diselenggarakan oleh League of American Communications Professionals. GMF juga mendapatkan penghargaan Best Report Narrative serta Platinum Award di ajang yang sama.
Dalam ajang ini, GMF mendapat score 99 dari nilai maksimal 100 dengan perincian: First impression mendapat nilai 29, Report cover mendapat nilai 10, Letter to Shareholders mendapat nilai 10, report narrative mendapat nilai 10, report financial 10, creativity 10, Message clarity 10, dan information accessibility 10.
“Kami mengucapkan selamat kepada tim Garuda Maintenance Facility yang terlibat dalam karya ini. Kami memasukkan karya GMF ini sebagai salah satu Annual Report terbaik di industrinya tahun ini, ” Kata Christine Kennedy, Managing Director LACP, yang dikutip dari lembaran hasil penilaian Vision Award 2012/13.
League of American Communications Professionals (LACP) adalah organisasi yang didedikasikan untuk mendukung dan memajukan segala praktek komunikasi profesional. Vision Award 2013/14 diikuti oleh berbagai industri dan organisasi yang berasal dari lebih dari 24 negara.
“Para pemenang telah menampilkan fokus yang terbaik pada bagian laporan pemegang saham, laba perusahaan dan mereka juga membutuhkan pemahaman strategi dan taktik bagaimana perusahaan mereka membuat keputusan” kata Tyson Heyn, Principal LACP.
Keberhasilan ini bukanlah yang pertama diraih GMF. Dengan materi yang sama, yaitu Annual Report 2013, GMF berhasil meraih peringkat 6 di kategori Perusahaan Private Non-Keuangan Non-Listed dalam Ajang Annual Report Award yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Komisi Nasional Kebijakan Governance pada September 2014 lalu. Juga meraih peringkat 24 dalam Top 100 Communication Materials dalam Spotlight Award 2014 yang diadakan oleh LACP pada Oktober 2014 lalu.
Menurut VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia Dwi Prasmono Adji, prestasi ini memperkuat langkah GMF untuk menjadi world class MRO (organisasi/fasilitas perawatan dan perbaikan pesawat terbang) sesuai dengan visi perusahaan.
“Langkah GMF menjadi world class MRO juga sudah ditunjukkan dengan beberapa hal, yaitu GMF sudah mengerjakan perawatan dan perbaikan pesawat terbang customer internasional, seperti para lessor pesawat dan juga airline besar di dunia,” kata Dwi dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 12 Maret 2015.
Dwi menambahkan GMF juga sudah diminta untuk menjadi partner oleh MRO-MRO kelas dunia dalam melaksanakan perawatan komponen pesawat terbang. Ini menunjukkan bahwa MRO kelas dunia lainnya sudah menganggap GMF memiliki kemampuan yang setara.
EFRI RITONGA