TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menghadirkan pengalaman bagi konsumen, para penyedia telekomunikasi berlomba menghadirkan akses Internet cepat. Di Indonesia, tiga operator seluler baru saja memperkenalkan layanan 4G long term evolution (LTE) di beberapa kota besar.
Lantas, apakah kehadiran 4G bakal mematikan layanan fixed broadband? Fixed broadband adalah akses Internet yang koneksinya berbasis kabel, seperti telepon rumah serta Internet dan televisi berlangganan.
"Fixed broadband tidak akan mati karena pasarnya masih sangat besar," ujar General Manager Solution Consulting Integrated Solution Sales Huawei Indonesia Muhamad Rosidi dalam media briefing Huawei Internet Protocol Technology Summit di Jakarta, Selasa, 24 Maret 2015.
Rosidi mengatakan fixed broadband ditargetkan bagi konsumen rumah tangga dan perkantoran. Terlebih dengan dukungan layanan fiber to the home dan fiber to the building.
Selain itu, fixed broadband memiliki kualitas yang lebih baik karena ketersediaan kabel yang menjangkau banyak tempat. "Harga berlangganannya memang mahal, namun lebih stabil," kata Rosidi.
Sedangkan 4G, yang merupakan mobile broadband, sangat bergantung pada ekosistem dan infrastruktur. Meskipun dilengkapi dengan base transceiver station (BTS), 4G sangat dipengaruhi berbagai kondisi. Rosidi mencontohkan, jika di suatu ruangan terdapat banyak orang, kecepatan data kerap terganggu. Selain itu, dapat dipengaruhi faktor cuaca.
Pemerintah mengatakan infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi di Indonesia masih belum matang. Penyedia teknologi informasi diharapkan mampu berkontribusi dalam meningkatkan kualitas infrastruktur.
"Jangan hanya menjadikan masyarakat sebagai pasar, namun harus mengedukasi bagaimana menggunakan teknologi yang baik," ujar Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Kalamullah Ramli saat membuka Huawei IP Technology Summit.
Laporan Kominfo menyebutkan pengguna Internet di Tanah Air mencapai 111 juta pada 2014. Jumlah tersebut naik dari 74 juta pada 2013. Tahun ini, 50 persen penduduk Indonesia ditargetkan mengakses Internet. Situs eMarketer memprediksi pengguna Internet di seluruh dunia mencapai 3 miliar tahun ini.
eMARKETER | SATWIKA MOVEMENTI