TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia boleh disebuh sebagai negei kain dan tenun. Setiap pelosok yang ada selalu memiliki keindahan kain-kain cantik. Dan tangan-tangan cekatan dengan motif-motif di masa lalu untuk masa depan yang dikerjakan penenun tradisional Indonesia telah turun-temurun menenun dengan tehnik yang menginspirasi dunia. Salah satunya adalah Suku Baduy di Kabupaten Banten. Dalam sejarahnya, di Baduy menenun menggunakan tehnik tradisional yang intim, berlimpah keindahan dan menekankan keabadian budaya yang kuat.
"Saya terkesan dengan kain Indonesia," kata Amanda L. Lestari pada Kamis, 16 April 2015 dalam surat elektroniknya. Dua hari sebelumnya pada Selasa, 14 April 2015, Amanda menggelar peragaan busana Lekat di Fashionity 2015 yang berlangsung di Trans Studio Mal dengan tema 'Partspective dan The Old and Journey To The Nomad'.
Amanda yang merupakan Direktur Kreatif Lekat, melihat kekayaan dan kekuatan visual tekstil Indonesia selalu memiliki filosofi tinggi.
"Menenun sebagai perayaan kedekatan sebuah masyarakat untuk terus mendedikasikan talenta, energi dan komitmen untuk mengeksplorasi kekuatan visual dan kisah budaya Indonesia sampai ke dalam hati," kata Amanda.
Dan selama dua tahun, dia telah memetamorfosa dan mengeksplorasi kekayaan warisan budaya Indonesia terutama tenunan tangan Suku Baduy yang disajikan dengan tehnik jahit penuh kejutan aneka warna.
"Dalam koleksi kali ini, tekstil tradisional tenunan suku Baduy yang dikreasikan secara inovatif. Setiap kain memiliki filosofi yang menjadi narasi atau kosakata masa lalu. Adapun nomaden atau berpindah tempat bermakna juga kain tenun ini berbicara dengan bebas tentang masa kini dan masa depan budaya. Saya melakukan penggabungan antara sisi tradisional dan modern tanpa membuang unsur budaya," ungkapnya panjang lebar.
Dan melalui labet Lekat ini menjadi bagian dalam industri mode yang memiliki misi pelestarian budaya Indonesia yang ingin membawa budaya lokal khas Indonesia ke ranah global.
"Kain Baduy yang inspirasinya sangat lokal penuh filosofi ini akan menjadi karya modern dan menuju pasar dunia atau global," kata dia.
HADRIANI P.