Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suciwati Dinobatkan Sebagai Kartini Modern yang Antikorupsi  

image-gnews
Suciwati, istri mendiang aktivis HAM Munir Said Thalib, berpose disamping plang jalan Munirpad di Kantor KontraS, Jakarta, 11 April 2015. Pemerintah kota Den Haag di Belanda akan meresmikan jalan Munirpad yang diambil dari nama mendiang Munir.  TEMPO/Dhemas Reviyanto
Suciwati, istri mendiang aktivis HAM Munir Said Thalib, berpose disamping plang jalan Munirpad di Kantor KontraS, Jakarta, 11 April 2015. Pemerintah kota Den Haag di Belanda akan meresmikan jalan Munirpad yang diambil dari nama mendiang Munir. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Kartini dikenang masyarakat Indonesia sebagai pembuka sejarah pergerakan persamaan hak perempuan di Tanah Air. Saat ini, 'Kartini-Kartini' baru muncul dengan langkah perubahan di berbagai lingkup isu.

"Perempuan ini dipilih karena bisa menginspirasi banyak orang untuk mengubah suatu keadaan," ujar Dhenok Pratiwi, Juru Bicara Change.org, saat dihubungi, Selasa, 21 April 2015.

Berikut tujuh perempuan, menurut situs petisi online change.org, yang aktif berkampanye digital dan mengadvokasi beragam kebijakan agar berpihak kepada masyarakat. 'Kartini' modern ini dipilih secara internal melalui kriteria dampak aksi, inisiatif, keaktifan dan penguasaan isu, serta keberagaman.

1. Anis Hidayah, Aktivis Buruh Migran

Anis adalah Direktur Migran Care yang memulai karir aktivisnya dengan memperjuangkan tenaga kerja wanita (TKW) yang terancam hukuman mati. Dia pernah menyelamatkan Wilfrida, TKW asal NTT, yang terancam hukuman mati oleh pemerintah Malaysia, melalui 13.000 penandatangan.

Upaya Anis berujung pada keberhasilannya menyelamatkan 36 TKW dari jerat hukuman mati melalui petisi online dan advokasi ke sejumlah pemangku kebijakan. Atas jasanya, Anis mendapat penghargaan Yap Thiam Hien.

2. Ganis Rumpoko, Supporter Arema FC

Ganis adalah supporter Arema Malang yang peduli. Prinsip antikorupsinya ia tanamkan ke perjuangan transparansi pengelolaan dan legalitas klub yang disukainya itu.

Pergerakan Ganis dimulai secara online melalui petisi yang saat ini didukung 2.000 orang. Meski jumlahnya terbilang sedikit, langkah Ganis direspon manajemen Arema FC dengan mengajak anak Walikota Malang ini untuk berdialog.

3. Davina Veronika, Pencinta Binatang

Tak semua model hanya lihai 'mejeng' di atas panggung. Seperti Davina, dia lihai sekaligus gigih mengkampanyekan larangan perdagangan daging anjing di Ibukota yang kini didukung 85.000 orang.

Davina yang juga CEO kelompok pencinta binatang Garda Satwa kini berjuang bersama kelompok pencinta hewan lainnya Seperti Animal Aids Nerwork (JAAN) dan Animal Friends Jogja (AFJ). Atas pergerakan Davina, LSM lingkungan internasinaln World Wide Fund/WWF mendapuk dia sebagai supporter kehormatan.

4. Nunu Husien, Aktivis Lingkungan

Nunu adalah aktivis yang giat berkampanye penyelamatan lingkungan dan thalassemia. Nunu, bersama 15.000 orang penandatanganan petisi lainnya, menolak pengangkatan kapal karam Sophie Rickmers oleh Pemerintah Kota Sabang, Aceh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapal Sophie diketahui menjadi rumah terumbu karang, sehingga pengangkatannya akan merusak biota di dasar laut. Kapal ini juga menjadi salah satu objek wisata selam terbaik.

Kegigihan Nunu akhirnya berbuah hasil. Tidak lama setelah peluncuran petisi di jagat maya, Pemerintah Kota Sabang akhirnya membatalkan pengangkatan Sophie.

5. Suciwati Munir, Aktivis HAM

Mengetahui suaminya, Munir Said Thalib diracun, justru membuat istrinya, Suciwati, berang atas beragam pelanggaran HAM. Bersama 11.000 penandatangan petisi, Suci hingga kini aktif berkampanye untuk penyelesaian HAM seperti kasus 1965, peristiwa Talangsari, dan sebagainya.

Aksi Suci, sebagaimana yang dahulu suaminya lakukan, didengar hingga ke Belanda. Kini untuk mengenang aktivisme HAM, Walikota Den Haag meresmikan jalan dengan nama Munir.

6. Zely Ariane, Pembela Tanah Papua

Zely adalah perempuan asal Tanah Rencong yang aktif membela masyarakat Papua. Dia memulai kampanye dengan menyebar petisi ke Komnas HAM untuk mengusut penembakan empat remaja oleh aparat militer tanpa alasan yang jelas.

Aksi Zely sedang dalam tahap advokasi final. Selain mendapat dukungan 14.000 orang, Zely juga berkampanye #PapuaItuKita untuk mengingatkan masyarakat Papua sebagai bagian dari Tanah Air.

7. Titi Anggraeni, Aktivis Pemilu

Titi adalah Direktur Eksekutif Perhimpunan untuk Pemilu dan Demokrasi, LSM yang bersuara lantang guna perbaikan pemilu di Indonesia. Salah satu aksi Titi yang dikenal adalah ketika mempertahankan sistem pemilihan kepala daerah secara langsung dalam RUU Pilkada.

Ketika RUU Pilkada disahkan melalui sistem tidak langsung, Titi bereaksi menggalang dukungan melalui aksi langsung dan petisi online. Akhirnya, petisi tersebut ditandatangani hingga 120.000 orang.

Aksi Titi ternyata diperhitungkan pemerintah sebagai suara menolak pilkada oleh parlemen. Setelah serangkaian proses penerbitan Perppu, akhirnya Pemerintah mengembalikan pilkada ke sistem langsung.

ROBBY IRFANY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

5 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.


Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

7 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat


Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

13 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

13 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

14 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

14 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

18 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung


Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

22 hari lalu

Kepala Lemdiklat Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto bertemu perwakilan LPDP membahas program S2 untuk polisi.
Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.


Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) yang juga istri aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati berpose saat Aksi Kamisan ke-744 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 September 2022. Teka-teki pembunuhan Munir di atas pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004 masih belum terungkap sepenuhnya. SANTARA/Sigid Kurniawan
Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.


Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Peringatan 17 tahun Aksi Kamisan di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.