Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Keunikan Fashion di Museum Harry Darsono  

image-gnews
Perancang busana Harry Darsono, berpose di rumahnya bersama istri-istri duta besar, Jakarta. Dok. TEMPO/Hendra Suhara
Perancang busana Harry Darsono, berpose di rumahnya bersama istri-istri duta besar, Jakarta. Dok. TEMPO/Hendra Suhara
Iklan

BISNIS.COM, Jakarta - Bagi para pencinta fashion, tidak ada salahnya mengunjungi Museum Harry Darsono yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam museum ini, Harry yang merupakan seorang perancang ternama menghadirkan beragam koleksi hasil rancangannya. 

Karya-karya Harry dalam museum ini mencakup gaun, topi, tiara, kursi, patung, lukisan, piano, hingga tea set. Sejak 1974, Harry mendesain gaun-gaun bangsawan dan selebriti di Eropa, Timur-Tengah dan Asia. Harry juga mendesain kostum panggung untuk opera.

Namun ada peraturan yang cukup unik saat Anda berkunjung ke museum ini, yaitu Anda harus mengganti alas kaki dengan menggunakan sandal. Apa alasannya?

Alasannya, suara langkah kaki yang dikeluarkan dirasa mengganggu Harry. Pasalnya, pria berusia 65 tahun itu mengidap gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD).

“Kenapa harus pakai sandal, karena suara sepatu itu mengganggu saya. Saya punya ADHD,” ujarnya saat memulai tur di Museum Harry Darsono, Senin, 20 April 2015.

Dengan mengunjungi museum ini, Anda dapat mengetahui langsung bagaimana kisah perjalanan karier Harry di dunia seni. Hal ini karena Harry turun langsung berbagi cerita dan memandu tur ini mulai dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 15.00.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terbiasa terlambat? Jangan sampai terjadi saat akan mengunjungi museum ini. Tepat pukul 09.15 pintu akan terkunci secara otomatis. Hal itu, tuturnya, sebagai bagian pengamanan. "Sayangnya kalau pukul 09.15, pintu sudah terkunci otomatis. Jadi tidak boleh masuk," katanya.

Kendati demikian, setiap kunjungan akan dibuat dalam bentuk tur dengan jumlah pengunjung antara 12 orang sampai dengan 18 orang. Tak dikenakan biaya masuk untuk menikmati tur ini. Anda tinggal mendonasikan Rp 185.000 untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang dibina di museum ini.

Tertarik? Anda harus membuat janji terlebih dahulu. Museum bergaya baroque ini hanya dibuka untuk umum tiga kali dalam sepekan. Pihak asuransi, katanya, turut menjaga karyanya agar tidak rusak. Tak heran bila peraturannya begitu ketat. "Kita cuma buka untuk umum tiga kali seminggu karena pihak asuransi yang meminta itu," ia menjelaskan.

BISNIS.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulang Tahun, Perancang Harry Darsono Jualan Karpet

15 Maret 2015

Perancang busana Harry Darsono, berpose di rumahnya bersama istri-istri duta besar, Jakarta. Dok. TEMPO/Hendra Suhara
Ulang Tahun, Perancang Harry Darsono Jualan Karpet

Uang penjualan karpet dan barang yang dipamerkan Harry Darsono akan digunakan untuk membiayai sekolah anak-anak miskin.


Tamu Wajib Pakai Topi di Acara Ulang Tahun Harry Darsono

14 Maret 2015

Perancang busana Harry Darsono, berpose di rumahnya bersama istri-istri duta besar, Jakarta. Dok. TEMPO/Hendra Suhara
Tamu Wajib Pakai Topi di Acara Ulang Tahun Harry Darsono

Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-65, desainer kondang Harry Darsono mewajibkan tamu undangannya mengenakan topi.


Harry Darsono Pentaskan Drama Musikal Batik Lasem

14 Maret 2015

Desainer Harry Darsono. (jakarta-berlin.de)
Harry Darsono Pentaskan Drama Musikal Batik Lasem

Dalam pementasan drama musikal ini Harry Darsono menjadi Costume Designer dan Consultant yang menampilkan kostum panggung bertemakan Neo Lasem.