TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok remaja tanggung meriung di bawah pohon buni di Taman Kota Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis, 30 April 2015. Tawa renyah mereka menyedot perhatian pengunjung lain di taman itu.
Raut riang terpancar dari wajah mereka di tengah semilir angin siang. Sampai kemudian seseorang di antara mereka mengeluarkan ponselnya. Momen di taman mereka abadikan dengan jepretan kamera ponsel. "Kami ke sini untuk foto-foto," kata Sarah Septi, 16 tahun.
Dia bersama temannya sesama murid SMK Dharma Bakti Jakarta menyempatkan diri menikmati keindahan taman yang diresmikan pada September 2013 itu. Sarah dan kawannya mengaku baru pertama kali berkunjung ke Taman Kota Ria Rio.
Begitu pertama kali berkunjung, Sarah mengaku kesengsem dengan keindahan taman tersebut. "Banyak pohonnya, bermacam-macam. Bagus juga buat foto-foto," ucap remaja yang tinggal di Pisangan, Jakarta Timur, ini.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah pohon menancap di taman yang terletak di bagian selatan Waduk Ria Rio. Beberapa pohon itu di antaranya pohon baobab, kecrutan, palem bismarkia, pulai, buni, dan yang liu. Secara keseluruhan, pepohonan tersebut sangat rindang.
Selain pohon, kerapian dan kebersihan taman sangat diperhatikan PT Pulo Mas Jaya, pengelola taman. Di setiap 10 meter, ada tiga buah tong sampah yang berwarna-warni. Warna hijau untuk sampah organik, kuning untuk anorganik, serta merah untuk sampah bahan berbahaya dan beracun.
Agar taman rapi dan bersih, Pulo Mas mempekerjakan orang untuk merawat taman ini. Salah satunya adalah Anto Susilo. Menurut laki-laki 47 tahun ini, setiap hari, ada lima petugas kebersihan di Taman Kota Ria Rio. "Kami bersihkan rumput, siram pohon, dan rawat bunga," tuturnya.
Agar pengunjung menikmati suasana danau, Pulo Mas menyediakan tempat duduk yang terbuat dari kayu berangka besi. Bangku-bangku itu berjejer di sepanjang jalan taman itu.
Petugas keamanan kawasan itu, Christanto, mengatakan, sejak dibuka oleh Jokowi pada September 2013, banyak warga yang senang menikmati Taman Ria Rio. "Kalau sore, lebih banyak lagi," ujarnya.
Selain nyaman untuk berkumpul, ucap dia, taman itu juga dilengkapi fasilitas Internet gratis melalui sambungan Wi-Fi. Karena fasilitas inilah, warga sekitar berbondong-bondong datang ke taman seluas 1,6 hektare ini. "Setiap hari, bisa sampai ratusan orang."
ERWAN HERMAWAN