Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akseyna UI Dibunuh: Siapa Tersangkanya? Ini Kata Polisi  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Teka teki kematian mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, yang tewas mengambang di Danau Kenanga UI, Kamis, 26 Maret 2015, mulai menemukan titik terang. "Titik terangnya, Akseyna tewas dibunuh," kata Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah di Mahala Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 4 Mei 2015. (Baca: TERUNGKAP: Akseyna UI Tewas di Danau karena Dibunuh)

Subarkah mengakui Kepolisian mengalami kesulitan mengungkapkan kasus itu lantaran minimnya barang bukti di tempat jenazah Akseyna ditemukan, yakni di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Namun, kendati kasus Akseyna mengarah pada kasus pembunuhan, dia belum bisa menentukan motif dan mengidentifikasi tersangkanya. "Masih penyelidikan, belum berani diumumkan sekarang," katanya.

Akseyna Tinggalkan Pesan Perpisahan

Ace, sapaan Akseyna, ditemukan tewas mengambang pada 28 Maret 2015. Saat itu, jenazah mahasiswa Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ini ditemukan masih berpakaian lengkap dan menggendong tas ransel berisi batu. Polisi menduga batu tersebut dipakai pembunuhnya untuk menenggelamkan Akseyna. (Baca: Misteri Kematian Akseyna: Ada Pasir dan Air Dalam Paru-paru)

Sebelum muncul pernyataan Kepala Polres Depok, Senin, ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Kota Depok Komisaris Teguh Nugroho memang sudah berjanji bakal mengungkap kasus kematian Ace, yang terkesan misterius dalam dua pekan ini. "Dalam dua pekan kami bakal mengungkapkan kasus itu. Tanda-tanda kematian Ace sudah mendapatkan titik terang," ucap Teguh, Kamis, 30 April 2015.

Menurut Teguh, para penyidik Kepolisian telah mengumpulkan bukti ilmiah atas kematian Ace. Dari pengalamannya mengungkap sejumlah kasus kematian, Teguh mengaku, jarang sekali korban bunuh diri menggunakan cara-cara sulit seperti yang ia temukan dalam kasus kematian Ace. "Kalau bunuh diri biasanya menggunakan cara yang mudah," ujar Teguh. (Baca: Akseyna Ternyata Masih Hidup Saat Tenggelam di Danau UI)

Polisi Belum Bersedia Ungkap Hasil Otopsi Akseyn

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan ada sejumlah luka memar pada jenazah pria 18 tahun itu. Luka memar itu bisa akibat benda tumpul. Tapi, bukan berarti dipukul, karena bisa pula akibat benturan. "Tapi saya kurang hafal di bagian mana," ujar Musyafak di Jakarta, Selasa, 14 April 2015. (Baca: Ayah Akseyna Minta Polisi Serahkan Hasil Otopsi)

Musyafak menambahkan, dari hasil pemeriksaan forensik, Akseyna masih bernapas saat berada di dalam air. Itu diketahui karena ada pasir dan air di dalam paru-parunya. Menurut dia, Akseyna meninggal karena lemas pada paru-paru akibat tidak ada udara dan menghirup air. "Itu penyebab kematiannya, tapi apakah tenggelam sendiri atau ditenggelamkan (dibunuh), ini yang masih diselidiki dan ranahnya penyidik."

Ada pun Teguh mengatakan, Kepolisian akan dibantu oleh Universitas Indonesia untuk mengungkap utuh kasus ini. Universitas Indonesia, kata Teguh, bakal menurunkan tenaga ahli yang dibutuhkan oleh para penyidik Kepolisian. "Harus dengan pendekatan ilmiah untuk mengungkapkan kasus ini. Baru lima hari saya bertugas di Depok, dan meminta khusus dalam menangani dan mengungkap kematian Ace," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tampak muka kos-kosan Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok

Kepolisian Depok, kata Teguh, akan mengundang grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, untuk mengungkap keautentikan tulisan tangan Ace. Sebab, Teguh menuturkan dari tulisan yang ditemukan berbunyi "Will not return for eternity please don't search for existence my apologies for everything," memang ada perbedaan dengan tulisan asli Ace. (Baca: Tragedi Danau UI: Inilah Kejanggalan Pesan Tertulis Akseyna)

Deborah sebelumnya mengatakan, ada kemungkinan Ace tewas dibunuh. "Dari hasil analisis tulisan tangannya, saya semakin ragu Akseyna bunuh diri," kata Deborah melalui akun Twitter @deborahdewi, 19 April 2015. Hal pertama yang menjadi sorotan utama Deborah adalah arah kemiringan tulisan dalam surat wasiat vertikal.

Suasana kamar kos mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok

Sedangkan kemiringan tulisan asli Akseyna diagonal ke arah kanan. Kemiringan juga ditemukan pada tanda tangan Ace. Deborah juga menyoroti gaya penulisan huruf g pada kedua tulisan. Ia melingkari setiap huruf g pada surat wasiat. Huruf itu berbeda dengan yang ditulis dalam biodata. Ace memiliki gaya khas dalam menuliskan huruf g. Huruf itu memiliki dua garis mengulang di dekat kepala huruf.

Kecurigaan terhadap keaslian tanda tangan Ace pernah diutarakan ayahnya, Kolonel Sus Mardoto. Ia mengatakan secarik kertas bertuliskan wasiat yang ditemukan di kamar kos Ace di Kelurahan Kukusan, Beji, Depok, bukan tulisan anaknya. "Karena kalau bunuh diri tidak akan melakukan cara serumit itu," katanya kepada Tempo, Senin, 20 April 2015.

HUSSEIN ABRI | IMAM HAMDI | BC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

17 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

18 jam lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

1 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

2 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

2 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

2 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

Tersangka pembunuhan wanita hamil 4 bulan itu dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.