TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo belum mengambil keputusan apakah akan melakukan perombakan kabinet. "Reshuffle, ya nanti dilihat," kata Jokowi seusai menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional di Balai Sudirman, Rabu, 6 Mei 2015.
Namun, Jokowi menegaskan, evaluasi dan penilaian selalu dilakukan khususnya pada menteri dan semua pejabat yang membantu pemerintahan. "Saya sudah sampaikan bolak-balik. Setiap pekerjaan, setiap yang kerja, semua menteri, kita lihat harian, mingguan, bulanan," katanya.
Jokowi juga tidak merinci apakah perombakan bisa dilakukan dalam waktu dekat atau menunggu satu tahun pemerintahan. "Ya, nanti dilihat," katanya.
Hari ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perombakan bisa dilakukan pada semua pejabat yang diangkat presiden, termasuk Kepala Kantor Staf Kepresiden Luhut Pandjaitan. "Siapapun yang diangkat oleh presiden, siapapun yang diangkat presiden itu dapat diganti oleh presiden. Itu saja rumusnya," katanya.
Menurut Kalla, perombakan dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan. Kalla enggan menyebut siapa menteri yang akan dirombak atau kapan perombakan akan dilakukan. "Belum, tunggu saja waktunya. tunggu saja, sabarlah. Ya pentingnya (reshuffle) meningkatkan kinerja pemerintah. Di situ pentingnya," katanya.
ANANDA TERESIA