TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa bank yang dipimpinnya sedang jorjoran dalam melakukan pembiayaan infrastruktur.
“Untuk semester pertama ini kami telah menyetujui pembiayaan infrastruktur senilai Rp 9 triliun. Ini jauh lebih banyak dibanding tahun lalu,” kata Budi di sela acara Institute International Finance (IIF) di Hotel Ritz Carlton, Kamis, 7 Mei 2015.
Budi mengatakan hal ini sebagai bentuk dukungan Bank Mandiri sebagai perusahaan milik negara pada program pemerintah. Meski demikian, perseroan tetap mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membatasi pengucuran kredit bank untuk tiap-tiap sektor. “Kami masih dalam batasan itu,” ujarnya.
Bank Mandiri turut dalam upaya peningkatan ketersediaan infrastruktur melalui pembiayaan berskema sindikasi, baik dengan instansi keuangan nasional maupun asing.
Tahun lalu kredit sindikasi Bank Mandiri untuk proyek infrastruktur mencapai Rp 15,3 triliun. Angka itu naik 131 persen dibandingkan dengan 2013 yang hanya mencapai Rp 6,6 triliun.
Realisasi penyaluran itu setara dengan 37 persen dari total kredit sindikasi Bank Mandiri yang hingga Desember 2014 mencapai Rp 41,6 triliun. Adapun proyek-proyek yang mendapat pembiayaan sindikasi Bank Mandiri adalah jalan tol, pelabuhan laut dan udara, serta pembangkit dan transmisi listrik.
PINGIT ARIA