TEMPO.CO, Bandung - Ratusan warga saling sikut dan dorong saat Presiden Joko Widodo membagikan baju dan buku tulis kepada warga di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, Senin, 15 Juni 2015. Sebelumnya, Jokowi beserta rombongannya melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Bulog 2 Jawa Barat. Penjagaan inspeksi yang ketat membuat sebagian wartawan tertahan di luar gedung itu.
Sri Yuni, salah satu warga yang ikut berdesakan, mengatakan kaki anaknya, Hedrawan, 6 tahun, mengalami memar. Hedrawan terluka akibat terinjak-injak orang dewasa yang ikut berebut barang yang dibagikan Jokowi dan sekadar ingin bersalaman dengan pejabat nomor satu di Indonesia tersebut.
"Anak saya ini kakinya bengkak dan tergores karena tadi berebut dengan warga lainnya. Padahal yang dibagikan buku tulis. Seharusnya pak polisi bisa menertibkan warga. Banyak anak kecil yang terjepit," ujar warga Leuwigajah itu, Senin, 15 Juni 2015.
Insiden itu bermula ketika warga yang berada di trotoar depan Gedung Bulog 2 untuk menanti Jokowi tiba-tiba berlarian mendekati mobil yang membawanya. Mobil tersebut berhenti tepat di depan gerbang gudang tersebut.
Di sanalah Jokowi membagikan buku tulis dan pakaian. Warga yang sangat antusias langsung merangsek masuk ke barikade pengamanan kepolisian.
"Kapan lagi bisa bersalaman sama Presiden dan foto bareng? Ada kesempatan, ya, langsung aja lari. Nih, baju saya sampai robek ditarik sana-sini sama polisi dan warga," ujar Darman, 31 tahun, warga Leuwigajah.
Banyak warga yang menyayangkan terjadinya kericuhan dalam pembagian buku tulis dan pakaian tersebut. Bukan hanya anak-anak yang terluka karena terhimpit, orang dewasa pun mengalami memar dan luka gores akibat berdesakan dengan warga lain.
DWI RENJANI