TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan hasil evaluasi laporan kinerja enam bulan para menteri Kabinet Kerja tidak akan dipublikasi. Laporan itu hanya akan dijadikan sebagai pertimbangan Presiden Joko Widodo dalam memacu kinerja para menteri.
"Kan, tak semua ujian hasilnya harus dipublikasi. Yang paling utama adalah mengetahui capaian yang diraih dan mempercepat kinerja selanjutnya," ucap Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 19 Juni 2015.
Menurut Pratikno, tujuan utama evaluasi ini bukan sekadar mengetahui kinerja baik dan buruk para menteri. Dengan mengetahui capaian setiap kementerian, Presiden bisa memutuskan kementerian mana yang harus mendapatkan pengawasan lebih dan sebaliknya. Selain itu, capaian tersebut menjadi pertimbangan dalam melakukan sinergi antarlembaga.
Ditanya apakah laporan itu akan menjadi pertimbangan dalam merombak kabinet, Pratikno mengaku tak tahu. "Ada yang bilang, penilaiannya merah, kuning, hijau, itu saya juga belum mendapat laporannya dari Presiden," tuturnya.
Yang jelas, menurut Pratikno, Presiden sudah menerima seluruh laporan itu kemarin. Ditanya kapan laporan akan rampung dievaluasi, Pratikno hanya menjawab normatif. "Kan, setiap hari juga di-review. Itu tugas Presiden sebagai kepala pemerintahan."
Adapun Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan semua kementerian telah mengumpulkan laporan ke Presiden Joko Widodo. Laporan itu menyangkut kinerja enam bulan dan program enam bulan mendatang. "Sudah diterima langsung oleh Presiden sekitar pukul 16.45," ujar Andi, Kamis, 18 Juni 2015.
Presiden meminta para menteri membuat laporan lengkap pada Senin, 15 Juni lalu. Permintaan itu disampaikan saat membuka rapat kabinet di Istana.
FAIZ NASHRILLAH