Daftar Mudarat Sahur on The Road  

Editor

Rini Kustiani

Ilustrasi sahur on the road. TEMPO/Iqbal Lubis
Ilustrasi sahur on the road. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar Ajun Komisaris Besar Abdul Azis mengimbau warga Makassar untuk tidak menggelar sahur keliling alias Sahur on the Road selama Ramadan.

Musababnya, kegiatan itu terkadang menjadi pemicu terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat alias kamtibmas. "Kami tidak melarang, tapi sebaiknya tidak dilakukan karena dikhawatirkan menimbulkan gangguan," kata Azis, Jumat, 19 Juni 2015.

Agus membeberkan apa saja mudarat sampai gangguan keamanan yang ditimbulkan dari kegiatan Sahur on the Road berdasarkan pengalamannya. Berikut rinciannya:

1. Mengganggu istirahat
Sahur keliling kerap dilaksanakan belum pada waktunya, misalnya saat tengah malam. Itu membuat masyarakat yang masih ingin beristirahat menjadi terganggu karena suara bising.

2. Rawan kecelakaan
Pawai sahur keliling dengan menggunakan kendaraan bermotor ke pusat keramaian, ucap Azis, tidak jarang berujung kecelakaan.

3. Potensi keracunan makanan
Distribusi makanan dalam kegiatan itu terkadang tidak jelas. Maksudnya, pemberi makan sahur belum tentu mengetahui dari mana dan bagaimana kondisi makanan yang akan dia bagikan kepada orang lain.

Nah, bagaimana jika makanan maupun minuman yang dibagikan itu ternyata tidak layak? "Kalau keracunan, siapa yang mau tanggung jawab?" ujarnya.

Belum lagi potensi keributan karena penerima berebut makanan.

4. Balap liar sampai perang antar-kelompok
Tak jarang pula kegiatan kumpul untuk sahur keliling menimbulkan potensi gangguan kamtibmas lain yang lebih besar, seperti balap liar sampai perang kelompok.

Guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama Ramadan, khususnya umat muslim dalam menjalankan ibadah, polisi telah membuat satuan tugas khusus. Polrestabes Makassar menyiagakan 1274 personelnya untuk melakukan operasi pengamanan selama Ramadan.

Itu belum termasuk bantuan personel dari TNI berkisar 557 orang. Azis mengatakan pihaknya juga mengerahkan personelnya ke 517 masjid di Makassar. "Kami siap melakukan operasi pengamanan, mulai salat tarawih sampai setelah salat subuh," ucap dia.

TRI YARI KURNIAWAN