Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

EKSKLUSIF Akseyna UI: Bukti Baru & Pertanda Aneh Saat Tewas

image-gnews
Ayah Akseyna Ahad Dori, Mardoto, saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo. TEMPO/Ridian Eka Saputra
Ayah Akseyna Ahad Dori, Mardoto, saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo. TEMPO/Ridian Eka Saputra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kolonel (Sus) Mardoto optimistis kasus kematian anaknya, Akseyna Ahad Dori, segera terungkap. Hal ini diungkapkannya setelah dia mengikuti gelar perkara yang dilakukan penyidik Polda Metro Jaya.

"Dari apa yang diperlihatkan pada saya, saya optimistis kasus ini akan terungkap," katanya, Sabtu, 27 Juni 2015. Dia mengatakan polisi memperlihatkan kepadanya berbagai analisis dan mengungkapkan bukti baru terkait dengan kematian anaknya, mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.

Namun, Mardoto enggan menyampaikan bukti baru yang disampaikan itu. "Itu bukan kapasitas saya menyampaikannya," kata dia. Dari bukti baru yang dinilainya cukup signifikan, Mardoto yakin kasus ini akan segera terang dan jelas.

Mayat Akseyna, 18 tahun, ditemukan pada 25 Maret 2015 di Danau Kenanga, Kampus UI, Kota Depok. Mulanya, Mardoto biasa saja ketika membaca berita ada mayat yang ditemukan di UI. "Saya enggak kepikiran itu anak saya," kata dia.

Beberapa hari kemudian, mayat itu teridentifikasi dan diketahui sebagai Akseyna. Saat ditemukan, mayat itu menggunakan jaket hitam bertuliskan Universitas Indonesia. Pakaiannya lengkap bahkan ada ransel yang digendong dan berisi batu.

Dari hasil visum, diketahui bahwa mahasiswa itu tewas dengan ada air di paru-parunya. Ditemukan juga luka lebam dan pendarahan di kepala. "Makanya saya rasa itu janggal jika disebut bunuh diri," kata Mardoto yang tinggal di Yogyakarta.

Dari gelar perkara baru-baru ini, Mardoto menjadi mengetahui perkembangan kasus kematian anaknya. Mulanya dia sempat kecewa karena pengungkapan kasus berjalan lambat. "Sudah tiga bulan berlalu tapi tak ada apa-apa," kata dia.

Setelah mendapat penjelasan kepolisian, Mardoto yang dosen Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta, tahu bahwa para penyidik terus bergerak untuk mengungkap kasus ini.

Hanya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan pihaknya masih melakukan penelisikan di lapangan dan terus melanjutkan penyidikan. "Kami belum dapat menetapkan tersangka sebelum menemukan motif yang tepat mengapa korban dibunuh," ujarnya.

Pertanda Aneh

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kolonel (Sus) Mardoto mengatakan ada kejadian aneh yang terjadi saat anaknya ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia. Ia berujar, aliran listrik di rumahnya di Yogyakarta padam tanpa sebab.

"Tiba-tiba padam," kata Mardoto saat berkunjung ke kantor Tempo, Sabtu, 27 Juni 2015.

Mardoto menuturkan, aliran listrik padam pada Kamis dinihari, 26 Maret 2015, pukul 04.00. Semua anggota keluarga di rumah itu sudah bangun. Namun saat dicek ke lingkungan sekitar, hanya rumah Mardoto yang aliran listriknya padam.

Mardoto tak mengambil pusing kejadian tersebut. Semula ia menduga tegangannya turun, tapi keadaannya kembali normal saat knopnya digeser. "Kalau korsleting listrik, knopnya pasti turun lagi," ujar dia.

Padamnya aliran listrik itu ternyata terjadi pada hari yang sama saat Akseyna tewas mengambang di danau. Laporan kepolisian menyatakan mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia, itu ditemukan pukul 09.45.

Tiga bulan setelah kematian Akseyna, Mardoto berujar sempat terlintas di pikirannya bahwa aliran listrik yang padam itu sebuah firasat. "Pada saat kejadian, tak terpikir sama sekali," ujar Mardoto.

LINDA HAIRANI | NINIS CHAIRUNNISA

VIDEO:

Ditusuk Saat Berduel, Siswa SMP di Serang Tewas

Komnas HAM Diminta Ikut Kawal Kasus Pembunuhan Jopi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.