TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko mengungkapkan keinginannya setelah pensiun sebagai tentara. Dia mengatakan akan berfokus sebagai pengajar di berbagai perguruan tinggi negeri.
"Sudah banyak yang nawari mengajar di beberapa universitas swasta dan perguruan tinggi negeri," kata Moeldoko di Istana Negara, Senin, 6 Juli 2015. "Misalnya Universitas Padjadjaran dan beberapa kampus lain."
Moeldoko mengklaim hanya akan menjadi pengajar setelah pensiun nanti. Dia berjanji tidak akan terjun ke dunia politik dan pemerintahan. Saat ditanya apakah akan direkrut untuk posisi Menteri Pertahanan atau Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, dia membantah.
"Walah, ngarang aja itu. Tidak ada. Saya berfokus ngajar saja," ujarnya. Namun jika Presiden Joko Widodo memintanya menjadi menteri, Moeldoko menyatakan siap memenuhinya. "Ya, kalau begitu kan namanya tugas. Ya harus siap," ujarnya.
Moeldoko menjabat Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Sebelumnya, alumnus terbaik Akademi Miiter 1981 itu menjabat Kepala Staf Angkatan Darat dalam waktu yang singkat, yakni 20 Mei-30 Agustus 2013.
Moeldoko, yang lahir di Kediri, Jawa Timur, juga pernah menjabat Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional ada 2011. Sebelumnya, pada 2010, Moeldoko menduduki tiga posisi penting secara berturut-turut, yaitu Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, dan Panglima Kodam III/Siliwangi.
REZA ADITYA