TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memangkas target perolehan laba pada tahun ini melihat peluang perseroan untuk mencapai bidikan tersebut dinilai kecil. "Kondisi ekonomi saat ini turut menekan laju pertumbuhan bisnis bank," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Jumat, 10 Juli 2015.
Dia menilai pada paruh kedua tahun ini, laju pertumbuhan kredit di perseroan masih akan setara dengan kondisi pada semester I/2015. “Kami juga merevisi target proyeksi laba karena target proyeksi sebelumnya agak sulit dicapai. Jadi kami melakukan revisi target proyeksi laba ke bawah,” ujar Budi.
Menurut Budi, sepanjang tahun ini pihaknya tak menilai ada kemungkinan untuk membukukan pertumbuhan laba mencapai dua digit. “Untuk bertahan saja lumayan berat. Setidaknya kami menjaga agar tidak turun,” jelas Budi.
Selain melakukan revisi pada target laba, emiten berkode saham BMRI tersebut juga mengubah proyeksi pertumbuhan kredit pada tahun ini. Sejalan dengan penurunan target kredit, lanjut Budi, pihaknya juga merevisi rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) ke posisi 2,5 persen.
Sementara itu, dari laporan keuangan publikasi yang dirilis di situs resmi bank berlogo pita emas tersebut, tercatat adanya peningkatan laba bersih sebesar 20,9 persen secara year on year (y-o-y) dari Rp 7,27 triliun pada Mei 2014 menjadi Rp 8,79 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Kendati mencatatkan pertumbuhan laba cukup signifikan, Budi menilai perolehan tersebut belum memperhitungkan biaya pencadangan. “Kami otomatis ingin terus mencadangkan sehingga kalau ada penurunan kredit, kami mempunyai pencadangan yang cukup,” kata Budi.