TEMPO.CO, Solo - Fajar Merah, anak aktivis yang hilang, Wiji Thukul, punya kebiasaan unik saat membuat lagu-lagu untuk album rekaman perdananya. Fajar, yang membuat album itu bersama grup musik Merah Bercerita, selalu membuat lagu pada saat tengah malam.
"Tengah malam merupakan waktu saat pikiran menguasai dunia," katanya ketika ditemui di rumahnya, Senin, 13 Juli 2015. Ditemani gitar, sepuluh lagu dia buat. Di antaranya diambil dari puisi karya Wiji Thukul, seperti Apa Guna, Kebenaran Akan Terus Hidup, Derita Sudah Naik Seleher, serta Bunga dan Tembok.
Gara-gara kebiasaannya itu, Fajar mengaku jadi susah bangun pagi. Untungnya, hal itu tidak mengganggu pekerjaannya sebagai penjaga studio musik sewaan.
Tapi aktivitas Fajar di tengah malam itu sempat dikeluhkan ibunya, Dyah Sujirah, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Sipon. "Kebetulan kamar Fajar persis di samping kamar saya," katanya. Nyanyian Fajar yang diiringi gitar terdengar cukup keras dari kamarnya.
Belakangan, Sipon akhirnya terbiasa dengan kebiasaan anaknya itu. Bahkan dia merasa terhibur oleh suara-suara itu. "Malah bikin tidurnya tambah nyenyak," kata Sipon sembari tersenyum.
AHMAD RAFIQ