TEMPO.CO, Jakarta -Bus Transjakarta bernomor polisi B 7303 IV terbakar di Halte Stasiun Jatinegara 2, Jakarta Timur. Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta, A.N.S. Kosasih, menuturkan permohanan maaf atas kejadian ini.
"Direktur Utama DAMRI telah menyatakan akan memeriksa semua bus dengan merk yang sama yang mereka operasikan terutama dari sisi kelistrikannya," ujar Kosasih, seperti dikutip dari pesan yang diterima Tempo, Sabtu 18 Juli 2015.
Kosasih menjelaskan bus bermerk INOBUS tersebut terbakar karena hubungan arus pendek pada kabel accu (baterai) sehingga membakar pembungkus kabel. Tiupan kipas mesin menyebabkan timbulnya percikan api dan asap. "Mesin bus tersebut sendiri dalam kondisi baik," kata Kosasih.
Menurut Kosasih, bus yang bernomor badan DMR-008 tersebut diproduksi pada tahun 2011 dan baru beroperasi pada 2012. "Meskipun bus tersebut merupakan investasi Pemerintah Provinsi DKI tahun 2011, namun kami tetap tegur dan terapkan sanksi kepada pihak DAMRI sesuai kontrak yang berlaku karena pengoperasian dan perawatan berada di tangan operator," kata dia. Sebab, Kosasih mengklaim tak akan membiarkan merk Transjakarta yang sudah dibangun selama 11 tahun rusak karena peristiwa semacam ini.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, ia mengatakan akan merekrut 100 orang teknisi untuk melakukan pemeriksaan secara rutin pada pagi hari di pool-pool Operator. "Kami juga akan menerapkan agar yang memberikan release atas bus mana yang boleh jalan atau tidak adalah pihak teknisi kami. Direktur Utama DAMRI sudah menyetujui hal itu," kata dia. Ia mengancam akan memberhentikan teknisi yang main mata dan merilis bus yang bermasalah.
Ia juga akan mempercepat pengadaan bus-bus baru, terutama yang berbahan bakar diesel. Berdasarkan statistik, bus-bus berbahan bakar diesel relatif jarang mengalami risiko terbakar, ketimbang bus berbahan BBG yang rentan over-heating.
"Kami belajar dari pengalaman di London, beberapa bus BBG articulated terbakar sehingga pemerintah kota London menyeleksi bus-secara ketat," kata dia. Sementara itu, untuk bus-bus yang sudah ada, ia akan menerapkan Planned Maintenance System serta Pencatatan Data Historis seluruh armada.
Diperkirakan sekitar 300 dari 1000 bus diesel dengan spesifikasi teknis BRT akan dioperasikan di Jabodetabek dalam waktu dekat. Rencananya, pada 22 Juli, Direksi Transjakarta akan menghadiri acara ground breaking produksi 1000 unit bus diesel dengan spesifikasi teknis BRT yang merupakan prakarsa Kementerian Perhubungan RI.
"Dalam 2-3 bulan ke depan diharapkan sekurang-kurangnya 120 unit bus diesel ukuran sedang juga dapat beroperasi di jalur busway untuk memenuhi kebutuhan angkutan umum para pengguna jasa layanan Transjakarta," kata dia.
DINI PRAMITA