TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak ambil pusing dengan polemik uji KIR bus Transjakarta merek Scania. Menurut dia, masalah administrasi tak berpengaruh pada kualitas bus buatan Swedia itu. “Toh suspensi busnya tetap empuk dan tak gampang terbakar meski pelat KIR salah tulis,” kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Selasa, 11 Agustus 2015.
Polemik pelat KIR bus Transjakarta merek Scania mencuat setelah ditemukan pencatatan yang menyebut bus asal Swedia itu hanya bisa mengangkut 39 penumpang, sesuai jumlah kursi penumpang dalam bus. Padahal, berat isi bus mencapai 26 ton, sementara berat kosong 19,3 ton. Bila selisih berat itu dibagi rata-rata berat penumpang sebesar 60 kilogram, bus Scania bisa mengangkut hingga 111 penumpang.
Menurut Ahok, lazimnya cara pengangkutan penumpang bus Transjakarta memang ada yang duduk dan berdiri. Bagi penumpang yang kebagian kursi kosong, mereka berhak duduk, sementara sisanya berdiri. Cara ini membuat satu bus Transjakarta bisa mengangkut lebih dari 100 penumpang. “Seratus empat puluh penumpang berjejalan saja masih masuk,” Ahok menjelaskan.
Scania merupakan bus baru untuk meremajakan armada Transjakarta. Ada 20 unit bus yang sudah beroperasi di jalur Transjakarta. Harga satu unit bus yang mengusung teknologi ramah lingkungan termutakhir dan sistem keamanan otomatis itu mencapai Rp 4,45 miliar.
RAYMUNDUS RIKANG